Santri Harus Jihad Perangi Radikalisme dan Intoleransi

Minggu, 22 Oktober 2017 | 20:52 WIB
Santri Harus Jihad Perangi Radikalisme dan Intoleransi
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, saat menghadiri diskusi panel MUI dengan tema Peran Ekonomi Syariah dalam Arus Baru Ekonomi Indonesia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (24/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin mengatakan saat ini santri berkewajiban berjihad menghadapi masalah radikalisme dan intoleransi yang ingin memecah-belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ma'ruf menyatakan mempunyai tanggung jawab untuk menghidupkan semangat jihad santri. Jika dulu berjihad melawan penjajahan sehingga dapat mengusir penjajah pada tanggal 10 November, saat ini jihad santri berbeda.

"Jihad santri sekarang sesuai dengan tantangannya. Jihad saat ini adalah jihad kepada radikalisme dan sikap tidak toleran yang hendak membuat kegaduhan hingga mengganti Pancasila," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu usai peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (22/10/2017).

Cucu Syekh Imam Nawawi Banten itu menambahkan, selain jihad melawan radikalisme dan intoleransi, santri juga harus dapat melawan kesenjangan sosial.

Baca Juga: Jika FPI Jihad ke Myanmar, Posisi Etnis Rohingnya Bisa Bahaya

"Santri harus menghilangkan kesenjangan ekonomi. Karenanya pesantren didorong menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dalam rangka pemberdayaan umat dan menjadi bagian dari arus baru ekonomi Indonesia," tuturnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan ada lima ciri dari santri. Pertama adalah akhlakul karimah, kedua cerdas, dan mandiri. "Keempat dan kelima adalah santri harus terampil dan cinta tanah air," ujarnya.

Peringatan HSN ke-3 itu berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) mengaji Kitab Kuning Irsyadul Ibad karangan Syekh Imam Nawawi Banten dengan peserta santri terbanyak yakni 90 ribu.

Selain memecahkan rekor MURI mengaji Kitab Kuning, dalam peringatan itu KH Ma'ruf Amin sekaligus memberikan dua kitab karangan Syekh Imam Nawawi Banten kepada Muhammad Bhisma Romatullah, anak yang menghafal 30 jus Al Quran. Acara ini juga dimeriahkan Band Wali. (Antara)

Baca Juga: PKS Sebut 'Jihad' ke Myanmar karena Emosi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI