Panglima Ditolak AS, TNI: Kalau Tahu-tahu Ditangkap Bagaimana?

Minggu, 22 Oktober 2017 | 18:55 WIB
Panglima Ditolak AS, TNI: Kalau Tahu-tahu Ditangkap Bagaimana?
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hadir dalam pemutaran perdana film berjudul "Merah Putih Memanggil" di XXI Epiwalk, Jakarta, Kamis (5/10) malam.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta rombongan tidak jadi hadir dalam acara Chiefs of ‎Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan pada 23-24 Oktober di Washington DC, Amerika Serikat.

‎Hal itu terjadi karena, secara tiba-tiba ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan Emirates yang menyebutkan bahwa Panglima TNI beserta Istri tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection.

‎Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan rombongan ini akhirnya membatalkan kunjungan itu sambil menunggu penjelasan dari pihak Amerika Serikat. Sebab, perlu ada kejelasan sampai larangan tersebut bisa keluar.‎

"Begini, Jenderal Gatot Nurmantyo diundang (oleh AS) atas nama Panglima TNI. Jadi, beliau adalah utusan RI. Pemberangkatan ke sana atas utusan presiden. Kalau tahu-tahu di sana tidak boleh atau ditangkap bagaimana?" kata Wuryanto dalam konfrensi persnya‎ di Kantor Panglima TNI, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (22/10/2017).‎

Baca Juga: Panglima TNI Menunggu Jawaban AS soal Ditolak ke Washington

Pemberitahuan tentang larangan ini ‎muncul ketika Gatot dan rombongannya sudah berada di Bandara Soekanro-Hata untuk pergi ke Amerika, Sabtu (21/10/2017).

Padahal, sebelumnya rombongan ini sudah melalui pemeriksaan admintrasi keberangkatan, termasuk visa. Namun, pemeriksaan tersebut tidak ada masalah.

"Atas kejadian tersebut, Panglima telah lapor kepada Presiden melalui Ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam tentang masalah tersebut serta berkirim surat kepada Pangab AS jenderal Joseph. F. Durfort Jr," kata dia.‎

TNI, sambungnya, tengah menunggu klarifikasi dari Amerika Serikat perihla masalah ini. Apalagi, pemerintah lewat KBRI Washington DC telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kemenlu AS untuk meminta klarifikasi terkait masalah ini.

"Sampai hari ini belum ada balasan maupun penjelasan dari Amerika Serikat. Dan saat ini kita juga minta penjelasan (ke Maskapai Emirates)," kata Wuryanto.‎

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Dokumen AS soal Kasus 1965 Bukan Hal Baru

Dia menerangkan, perjalanan Gatot ke Amerika adalah untuk ‎memenuhi undangan resmi dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford, Jr.

Acara itu merupakan pertemuan angkatan bersenjata se-Asia-Pasifik. Total ada 78 Panglima Angkatan Bersenjata yang hadir dalam acara itu. Dari semuanya, tidak ‎ada yang dilarang kecuali Panglima TNI ini.

"Panglima TNI juga sudah berkirim surat kepada Panglima AS. Kita masih tunggu penjelasan," kata dia tanpa mau menerka-nerka penyebab larangan ini.‎

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI