Gagal Raih Gelar di Denmark Open, Ini Penjelasan Owi/Butet

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 22 Oktober 2017 | 06:58 WIB
Gagal Raih Gelar di Denmark Open, Ini Penjelasan Owi/Butet
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. [Dok. Badminton Photo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekalahan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di semifinal turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka 2017 pada Sabtu ini di Odense Sports Park, Odense, Denmark, cukup mengejutkan.

Sebelumnya pasangan Indonesia ini dalam rekor pertemuan unggul 1-0 atas Tan Chung Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) yang menjadi lawan mereka di empat besar.

Dalam keterangannya, Tontowi/Liliyana mengaku tak dapat keluar dari ritme permainan yang diterapkan lawan sehingga permainan mereka tak dapat berkembang.

Kendati demikian, pasangan Juara Dunia 2013 dan 2017 ini mengaku bersyukur atas hasil menembus fase empat besar Denmark Terbuka 2017 di mana pada tahun sebelumnya di kejuaraan yang sama, Tontowi/Liliyana terhenti di putaran kedua oleh Wang Yilyu/Huang Dongping (China), dengan skor 18-21, 21-19, 17-21.

"Kami bersyukur dengan hasil semifinal ini. Walaupun sebetulnya melawan wakil Hong Kong ada peluang. Apalagi kalau ke final ketemunya Zheng Siwei/Chen Qingchen (China), dimana pada pertemuan terakhir kami unggul," ucap Liliyana.

Dengan menyandang predikat sebagai peraih medali emas olimpiade, lanjut Liliyana, tidak menjadi beban bagi mereka untuk memperoleh kemenangan, demikian juga dengan cedera lutut yang dialaminya yang memberi pengaruh baginya tidak bisa bermain dengan kekuatan 100 persen.

"Namun itu bukan alasan utama kekalahan kami, tetapi memang dari segi permainan saja. Mudah-mudahan kami bisa mempertahankan performa kami, minimal semifinal tiap turnamen, jangan sampai kurang dari semifinal," ujarnya.

Namun dia menerangkan bahwa dalam sebuah pertandingan tentu ada yang menang dan ada yang kalah, dia mengharapkan berbagai pihak menilai jangan hanya dari hasil akhirnya saja tapi dari usaha yang terbaik yang sudah diberikan.

"Kan tidak harus kami terus yang juara," ucap Liliyana.

Usai mewujudkan impian mereka menjadi peraih medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi/Liliyana tak lantas menurun. Bahkan cedera lutut yang sempat menyerang Liliyana tak dapat menghentikan tekad keduanya untuk tetap dapat bersaing di panggung bulutangkis dunia.

Mereka terus mencetak prestasi dengan merebut gelar berturut-turut di China Terbuka 2016 dan Hong Kong Terbuka 2016. Tontowi/Liliyana juga berhasil menuntaskan rasa penasaran mereka untuk menjadi jawara di ajang paling bergengsi di kandang sendiri yaitu Indonesia Terbuka 2017.

Tak hanya itu, Tontowi/Liliyana kembali membuktikan eksistensi mereka sebagai salah satu ganda campuran yang ditakuti lawan-lawannya dengan menyabet gelar Juara Dunia 2017 yang merupakan kedua kalinya pasangan tersebut raih selepas tahun 2013 lalu, keduanya juga meraih gelar juara dunia. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI