Ketua Parlemen Catalunya Tuding Spanyol Lakukan "Kudeta"

Tomi Tresnady Suara.Com
Minggu, 22 Oktober 2017 | 06:15 WIB
Ketua Parlemen Catalunya Tuding Spanyol Lakukan "Kudeta"
Referendum kemerdekaan Catalonia berlangsung ricuh, setelah aparat kepolisian Spanyol menyeruak hendak membubarkan tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah lokasi, Minggu (1/10/2017). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk memecat pemerintahan Catalunya serta memaksakan pemilihan baru merupakan tindakan "kudeta" dan "serangan terhadap demokrasi", kata ketua parlemen Catalunya, Sabtu.

"Perdana Menteri Rajoy menginginkan parlemen Catalunya untuk berhenti menjadi parlemen yang demokratis, dan kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi," tegas Ketua Parlemen Carme Forcadell dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Inilah mengapa kita ingin mengirimkan pesan kepada rakyat negara ini soal keteguhan dan harapan. Kami berkomitmen hari ini, setelah serangan paling serius terhadap lembaga-lembaga Catalunya sejak dipulihkan, untuk mempertahankan kedaulatan parlemen Catalunya," katanya.

Sebelumnya, rakyat Catalan seharusnya lancar menggelar referendum pada tanggal 1 Oktober lalu. Sebanyak 90 persen memilih merdeka dari Spanyol.

Namun, polisi Spanyol mencegah referendum dengan menyita surat suara sampai membubarkan orang-orang yang akan memberikan suaranya.

Catalunya merupakan wilayah kaya dengan 7,5 juta penduduk. Mereka memiliki budaya dan bahasa sendiri.

Konon, dorongan menggelar referendum dalam lima tahun terakhir akibat krisis ekonomi yang melanda  Spanyol.

Bagi rakyat yang kontra dengan referendum menilai Catalunya sudah memiliki otonomi seperti wilayah Basque dan Galicia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI