Sebenarnya, kata dia, pembuluh darah koroner kiri Romo Magnis juga tersumbat. Namun, karena sumbatannya kecil dan berkerak keras, tak dilakukan operasi pemasangan ring di bagian tersebut.
Oleh dokter, kata dia, Romo Magnis itu hanya diberikan obat khusus untuk menghancurkan penyumbatan itu secara gradual.
”Operasinya sendiri berjalan singkat dan baik, dengan pembiusan lokal saja. Dengan semua ini, diharapkan fungsi pompa jantung Romo Magnis bisa kembali berfungsi baik. Keadaannya sudah berangsur baik dan di bawah pengawasan tim dokter. Mohon tetap didoakan,” pintanya.
Bintang Mahaputra Utama
Baca Juga: Risma Bantu Suprijadi yang Jalan Kaki ke Surabaya Demi Obati Anak
Franz Magnis-Suseno merupakan pemikir yang disegani di Indonesia dan internasional. Ia bernama asli Franz Graf von Magnis dan lahir di Eckersdorf, Silesia, Polandia.
Namun, Romo magnis sudah tinggal di Indonesia sejak tahun 1961, persisnya ketika masih berusia 25 tahun untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Pada tahun 1977, ia menjadi warga negara Indonesia.
Ia dikenal sebagai filsuf dan ahli kebudayaan Jawa. Franz Magnis mendapat gelar doktor filsafat dari Ludwig-Maximilian-Universitas, München, tahun 1975 dengan disertasi berjudul "Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Marx".
Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan di bidang teologi dari Universitas Luzern, Swiss.
Sementara pada 13 Agustus 2015, Presiden Joko Widodo menganugerahkan Franz Magnis Bintang Mahaputra Utama pada 13 Agustus 2015, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/TaHUN 2015 tanggal 7 Agustus 2015.
Baca Juga: NU: Pilkada Jatim Jangan Sampai Merusak Majelis Taklim
Anugerah Bintang Mahaputra Utama itu diberikan pemerintah atas jasa-jasanya di bidang kebudayaan dan filsafat.