Suara.com - Filsuf sekaligus budayawan Franz Magnis-Suseno akhirnya berangsur pulih, Jumat (20/10/2017), setelah sempat pingsan seusai memberikan ceramah filsafat di International University Liaison Indonesia (IULI), BSD, Tangerang, Kamis (19/10).
Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Dr Simon Petrus Lili Tjahjadi kepada Suara.com mengatakan, Franz Magnis sempat menjalani operasi pada Kamis malam.
“Romo Magnis sempat dioperasi Kamis malam, untuk memasang ring pada pembuluh darah koroner. Persisnya di bagian kiri pembuluh darah depan, untuk membuka sumbatan di sana,” tutur Romo Simon Lili.
Baca Juga: Susi: Saya Masih Ingin Tenggelamkan 90 Kapal Asing
Sebenarnya, kata dia, pembuluh darah koroner kiri Romo Magnis juga tersumbat. Namun, karena sumbatannya kecil dan berkerak keras, tak dilakukan operasi pemasangan ring di bagian tersebut.
Oleh dokter, kata dia, Guru Besar Emiritus STD Driyarkara itu hanya diberikan obat khusus untuk menghancurkan penyumbatan itu secara gradual.
”Operasinya sendiri berjalan singkat dan baik, dengan pembiusan lokal saja. Dengan semua ini, diharapkan fungsi pompa jantung Romo Magnis bisa kembali berfungsi baik. Keadaannya sudah berangsur baik dan di bawah pengawasan tim dokter. Mohon tetap didoakan,” pintanya.
Franz Magnis-Suseno merupakan pemikir yang disegani di Indonesia dan internasional. Ia bernama asli Franz Graf von Magnis dan lahir di Eckersdorf, Silesia, Polandia.
Namun, Romo magnis sudah tinggal di Indonesia sejak tahun 1961, persisnya ketika masih berusia 25 tahun untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Pada tahun 1977, ia menjadi warga negara Indonesia.
Baca Juga: Dokter RS Yadika Akui Sering Bawa Pistol Mainan saat Bekerja
Ia dikenal sebagai filsuf dan ahli kebudayaan Jawa. Franz Magnis mendapat gelar doktor filsafat dari Ludwig-Maximilian-Universitas, München, tahun 1975 dengan disertasi berjudul "Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Marx".