Suara.com - Kaisar Jepang Akihito disebut akan turun tahta pada akhir Maret 2019. Ini kali pertama Kaisar Jepang lengser sebelum wafat.
Naruhito, seperti dilansir laman Asahi Shinbun dari sumber kerajaan, Jumat (20/10/2017), akan naik tahta menggantikan ayahandanya pada 1 April 2019.
Namun, keputusan akhir mengenai suksesi kerajaan negeri Matahari Terbit tersebut akan dibuat oleh pemerintah setelah memanggil Dewan Rumah Tangga Kekaisaran Imperial yang terdiri dari anggota keluarga kaisar, perdana menteri, pejabat tinggi, dan hakim agung pada awal November 2017.
Baca Juga: Dari Enam Proyek Era Ahok, Cuma Satu yang Selesai Tepat Waktu
Menurut sumber kerajaan yang dikutip Asahi Shinbun, selain skenario tersebut, ada pula rencana alternatif, yakni memberikan Kaisar Akihito untuk turun tahta pada akhir Desember 2018.
Sementara era baru Jepang di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Naruhito mulai aktif sejak 1 Januari 2019 sebagai periode transisi.
Tapi, Biro Rumah Tanggal Imperial dikabarkan menolak kepemimpinan baru dimulai sejak 1 Januari 2019.
Sebab, pada bulan tersebut hingga pertengahan tahun, terdapat sejumlah ritual dan agenda penting kerajaan.
Satu ritual penting kerajaan adalah memperingati 30 tahun wafatnya ayah Akihito, yakni Kaisar Hirohito. Ritual untuk menghormati Kaisar Showa tersebut dilakukan pada 7 Januari 2019.
Baca Juga: Kapolri akan Singkirkan Anggotanya yang Cawe-cawe Dana Desa
"Pemerintah lebih condong untuk melakukan transisi kekaisaran pada bulan April, dengan mempertimbangkan permintaan keluarga kekaisaran," kata seorang pejabat senior di kantor Perdana Menteri Shinzo Abe.