Suara.com - Pemerintah Filipina menghabiskan duit sampai Rp1,3 triliun untuk membebaskan Kota Marawi dari kelompok Abu Sayyaf dan Maute. Dua kelompok ini terafiliasi dengan kelompok ISIS.
Kepala Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana mengatakan uang itu untuk membiayai operasi dan perang di Marawi. Filipina banyak membeli amunisi, bahan bakar, makanan dan membayar tunjangan pasukan militer.
Lorenzana juga mengungkapkan perlu dana lebih untuk membangun kembali Marawi. Uang yang dibutuhkan Rp2,6 Triliun.
Sementara itu, Arsitek Filipina terkemuka Felino Palafox Jr memiliki serangkaian pengalaman untuk merehabilitasi daerah gempa, tsunami dan daerah bencana lainnya. Dia telah berjanji untuk membantu membangun kembali Marawi.
Baca Juga: Perempuan Tewas di Blok M Ternyata Dosen di Universitas Filipina
"Kami masih percaya bahwa ground zero harus dipelihara sebagai pelajaran bagi generasi mendatang," kata Palafox.
Sementara Walikota Marawi, Majul Usman Gandamra memperkirakan fase rehabilitasi akan memakan waktu setidaknya 3 tahun. Menurut Palafox, pembangunan akan memakan waktu 70 tahun untuk membawa kota kembali ke kejadian sebelum serangan teroris.
"Yang rusak, itu bisa dipertahankan, terutama yang penuh peluru sebagai pelajaran untuk masa depan bagaimana terorisme bisa menghancurkan kota yang damai," kata Palafox.
Sebelumnya, Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan bahwa Marawi sudah bebas dari serangan teroris, Selasa lalu. (Anadolu)
Baca Juga: Kedubes Filipina Mau Pulangkan Jenazah Wanita Tewas di Blok M