Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpeluang membangun poros santri dengan mengajukan satu nama untuk calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"PKB memiliki konsistensi dalam menjaga pemilih santri sehingga berpeluang untuk memunculkan satu nama kandidat wakil presiden," kata Direktur The Centre for Media Gender and Democracy Dedi Kurnia Syah di Jakarta Kamis (19/10/2017).
PKB memiliki tren suara yang baik dengan pemilih yang loyal dan signifikan dalam berbagai tingkat pemilihan. Dedi menilai isu agama menjadi persoalan serius yang mempengaruhi iklim politik seperti yang terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Baca Juga: Mau Maju di Pilpres 2019? Anies: Baru Kerja Tiga Hari
"Sebagai partai terbuka yang kuat nuansa Islam moderatnya, potensi cawapres sangat relevan lahir dari partai Nahdlatul Ulama ini," ujar Dedi.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menurut Dedi menjadi tokoh sentral yang bersinar pada kalangan nahdliyin dengan dukungan dari santri yang loyal.
"Cak Imin miliki peluang besar untuk membangun poros politik santri atau menjadi penentu koalisi Capres-Cawapres 2019 bersama kalangan nasionalis," ungkap Dedi.
Dedi mengatakan upaya PKB meraih suara mendapatkan tambahan dukungan dari luar santri yang loyal terhadap NU sehingga mendapatkan mitra saling menguntungkan. (Antara)
Baca Juga: Mengapa GNPF Yakin Ahok Tak Bisa Duet dengan Jokowi di Pilpres?