Walau Tak Ada Demo Hotel Alexis, Polisi Tetap Mengamankan

Kamis, 19 Oktober 2017 | 18:15 WIB
Walau Tak Ada Demo Hotel Alexis, Polisi Tetap Mengamankan
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol. Dwiyono, usai usai gelar apel pembekalan pengamanan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Ecovention, Ancol, Jakut, Selasa (18/4/2017). [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Dwiyono memastikan, hari ini, tidak massa yang demonstrasi di Hotel Alexis, Jalan R. E. Martadinata 1,, Ancol, Jakarta Utara.

"Dari hasil sementara ini bahwa di obyek kami lakukan pengamanan sampai sekarang situasi masih terkendali dan tidak ada masa yang datang ke lokasi," kata Dwiyono di Polda Metro Jaya.

Kendati demikian, Dwiyono mengaku tetap menurunkan anggota untuk mengawasi area sekitar Hotel Alexis.

"Pengamanan merupakan kewajiban kami terlebih adanya informasi sudah beredar di media sosial, kami tetap melakukan pengamanan di lokasi," katanya.

Dwiyono mengatakan belum ada pemberitahuan rencana demonstrasi. Tadinya, Forum Masyarakat Jakarta Utara akan demonstrasi untuk menuntut penutupan salah satu tempat di hotel itu karena disinyalir ada praktik prostitusi. Massa kelompok lain yang membela Alexis kabarnya juga akan turun.

"Untuk izin sementara dari Polda tidak ada memang beredar informasi kami lakukan pengamanan di obyek," katanya.

Dwiyono membantah pengerahan pasukan atas permintaan pengelola Hotel Alexis.

"Tidak ada (permintaan pengamanan), kalau kaitan dengan pengamanan itu sudah merupakan kewajiban kita apabila ada penyampaian aspirasi di depan umum," kata dia.

Pagi tadi, Ketua Formaju Moh. Yusuf mengatakan menunda aksi tersebut.

"Iya kami tunda, alasannya khawatir keamanan. Kami juga sudah koordinasi dengan kepolisian," kata Yusuf kepada Suara.com.

Yusuf mengatakan penundaan dilakukan karena muncul pesan berantai yang menginformasikan akan ada aksi untuk menentang kegiatan Formaju.

"Kami juga mendapatkan ancaman dari massa yang dikoordinasikan ADA," kata dia.

Yusuf menilai aksi tandingan tersebut merupakan ancaman terhadap hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi di depan umum.

"Ya namanya aspirasi masa, kami tak boleh demo sekitar 30 menit saja?" kata dia.

Yusuf membantah aksi Formaju untuk memeras pimpinan hotel sebagaimana pesan berantai.

"Itu tak benar, kami hanya menuntut janji Anies-Sandiaga untuk menutup kegiatan prostitusi. Lokalisasi seperti Kalijodo saja bisa dibubarkan. Kami hanya minta kegiatan di lantai 7 ditutup, hotelnya mah nggak apa-apa jalan aja," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI