Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono tidak mempersoalkan pendirian Partai Berkarya oleh Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Tommy sebelumnya aktif sebagai pengurus DPP Partai Golkar.
"Memang kita serahkan masing-masing pada rakyat. Kan yang menentukan masyarakat sendiri, mereka juga punya pertimbangan buat memilih partai," kata Agung di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).
Bahkan dengan didirikannya partai baru oleh kader Partai Golkar sendiri justru akan memacu semangat Golkar untuk mengevaluasi diri dan merebut hati publik.
Baca Juga: Tommy Soeharto di Partai Berkarya, Golkar: Semua Kader Kuat
"Jadi kita nggak bisa melarang juga dong. Ini sebagai alat untuk memacu Golkar memperbaiki diri karena orang-orang yang mendirikan partai baru itu kebanyakan kan eks Partai Golkar," tutur Agung.
Menurut Agung, hingga saat ini Tommy belum pernah menyatakan mundur dari Partai Golkar. Akan tetapi, dengan berdirinya Partai Berkarya maka secara otomatis Tommy tidak dapat lagi menjadi kader Golkar.
"Sampai sekarang beliau belum menyatakan diri keluar. Tapi nanti cuma ada batasnya ketika terpilih jadi pimpinan di sana, partai baru dan resmi menjadi Parpol Pemilu berarti kan sudah berseberangan ya sudah bukan berarti anggota kami," ujar Agung.
Perihal banyaknya kemiripan antara Partai Golkar dan Partai Berkarya, terutama dari sisi lambang dan warna, menurut Agung ini akan menjadi pekerjaan tersendiri buat Badan Pengawas Pemilu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Dulu juga pernah ada partai lambangnya cemara. Ada juga yang mirip beringin. Ya gimana? Kita menyakinkan publik saja," kata Agung.
Baca Juga: Golkar Tak Perbincangkan Kepindahan Tommy ke Partai Berkarya