Romo Franz Magnis Jatuh Pingsan Seusai Memberi Ceramah

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 19 Oktober 2017 | 14:11 WIB
Romo Franz Magnis Jatuh Pingsan Seusai Memberi Ceramah
Rohaniawan Franz Magnis Suseno. [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Filsuf sekaligus budayawan Franz Magnis-Suseno mendadak pingsan setelah memberikan ceramah di sebuah universitas di Tangerang Selatan, Kamis (19/10/2017).

”Romo Magnis tadi jatuh pingsan setelah memberikan ceramah. Sekarang sedang mendapat perawatan dan diperiksa di rumah sakit,” kata Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Dr Simon Petrus Lili Tjahjadi kepada Suara.com, Kamis siang.

Kekinian, kata dia, Romo magnis masih mendapat perawatan di RS Eka Hospital, Bumi Serpong Damai.

”Dia ditunggui oleh saudara setarekat. Belum ada info medis tentang keadaannya. Semoga tidak serius, dan beliau bisa lekas sehat. Mohon doanya,” tuturnya.

Baca Juga: Universitas Indonesia Kembangkan Inovasi Farmasi Halal

Franz Magnis-Suseno merupakan pemikir yang disegani di Indonesia dan internasional. Ia bernama asli Franz Graf von Magnis dan lahir di Eckersdorf, Silesia, Polandia.

Namun, Romo magnis sudah tinggal di Indonesia sejak tahun 1961, persisnya ketika masih berusia 25 tahun untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Pada tahun 1977, ia menjadi warga negara Indonesia.

Ia dikenal sebagai filsuf dan ahli kebudayaan Jawa. Franz Magnis mendapat gelar doktor filsafat dari Universitas Freiburg, München, tahun 1975 dengan disertasi berjudul "Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Marx".

Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan di bidang teologi dari Universitas Luzern, Swiss.

Sementara pada 13 Agustus 2015, Presiden Joko Widodo menganugerahkan Franz Magnis Bintang Mahaputra Utama pada 13 Agustus 2015, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/TaHUN 2015 tanggal 7 Agustus 2015.

Baca Juga: Anies Ditanya Isu Capres 2019, Taufik: Mau Jadi Gubernur 5 Tahun

Anugerah Bintang Mahaputra Utama itu diberikan pemerintah atas jasa-jasanya di bidang kebudayaan dan filsafat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI