Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih enggan membicarakan ambisi maju sebagai peserta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Ia mengatakan, dirinya kekinian ingin fokus bekerja sebagai orang nomor 1 di daerah ibu kota.
"Lho, baru kerja tiga hari. Saya urusin Jakarta dulu," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Namun, Anies tak menjawab ketika didesak berani atau tidak berkomitmen menyelesaikan tugasnya di Jakarta hingga lima tahun ke depan atau 2022.
Baca Juga: Ngaku Diintimidasi, Formaju Batal Aksi di Hotel Alexis
"Saya urusin Jakarta," tukasnya.
Banyak masyarakat yang berspekulasi bahwa ambisi Anies sesungguhnya telah tertuju ke Istana Presiden, tepatnya Pilpres 2019.
Harian terkemuka Singapura, The Straits Times, Rabu (18/10), mengulas hal tersebut. Walau Anies tidak pernah menyatakan secara terbuka rencananya untuk maju sebagai calon presiden, dia tidak membantah kalau diajukan pertanyaan mengenai hal itu.
Sementara dalam sejumlah survei, nama Anies juga selalu muncul dalam bursa capres dan cawapres. Meski elektabilitasnya dibawah presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, nama mantan Menteri Pendidikan RI itu ada di bawah kedua nama tersebut.
Media Survei Nasional (Median), misalnya, merilis hasil survei tentang kekuatan kandidat bakal capres pada Pemilu 2019. Dalam survei tersebut, sebanyak 36,2 persen responden memilih Jokowi dan 23,2 persen responden memilih Prabowo.
Baca Juga: Anies Mau Buat Konsep Pengaduan Tanpa Warga Harus ke Balai Kota
Dalam survei itu, Median juga mencantumkan sejumlah nama beken menjadi alternatif lain di luar dua tokoh tersebut.
Hasilnya, 4,4 persen memilih Anies Baswedan dan posisi berikutnya diisi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan elektabilitas sebesar 2,8 persen.