Cegah Hadis Nabi Disalahgunakan, Arab Saudi Dirikan Lembaga Baru

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 19 Oktober 2017 | 09:23 WIB
Cegah Hadis Nabi Disalahgunakan, Arab Saudi Dirikan Lembaga Baru
Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, bersama Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerajaan Arab Saudi dirikan lembaga baru yang bertugas memastikan hadis Nabi Muhammad SAW tidak digunakan untuk menjustifikasi tindakan kelompok radikal atau teroris.

Pendirian lembaga baru ini berdasarkan dekrit yang dikeluarkan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud, pada Selasa (18/10/2017).

"Lembaga ini akan menghilangkan hadis palsu yang bertentangan dengan ajaran Islam yang digunakan kelompok ekstremis untuk membenarkan kejahatan, pembunuhan, dan tindakan teroris," demikian dilaporkan Kantor Berita Arab Saudi (SPA), dikutip dari RT, Kamis (19/10/2017).

Lembaga ini akan didirikan di Madinah, beranggotakan para pakar Islam dari seluruh dunia.

Baca Juga: Sebelum Sidang, Ina Thomas Dandani Axel Matthew

Hadis merupakan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup bagi umat Muslim setelah Kitab Suci Al Quran.

Kelompok ekstremis seperti ISIS, kerap menggunakan hadis yang bertentangan dengan ajaran Al Quran dan hadis lainnya untuk membenarkan tindakan kekerasan yang mereka lakukan.

Kepala Universitas Islam Madinah, Dr. Hatem bin Hasan Al-Marzouqi, mengapresiasi pembentukan lembaga untuk mengecek keabsahan hadis.

Dia menekankan pentingnya menghilangkan ketidakmurnian dalam hadis, serta menghilangkan kata-kata distorsi yang menyudutkan Islam dan umat Muslim.

Langkah ini dinilai sebagai upaya Kerajaan Arab Saudi dengan paham Wahabi-nya untuk menjauhkan dari persepsi bahwa mereka mendukung terorisme.

Baca Juga: Ke Babak Kedua, Kevin/Marcus Sempat Terpengaruh Keputusan Wasit

Tuduhan ini muncul menyusul serangan 11 September 2001 terhadap Menara Kembar WTC di Amerika Serikat, dimana 15 dari 19 pembajak pesawat tersebut diketahui berkewarganegaraan Arab Saudi.

Dalam dokumen yang dibocorkan WikiLeaks, Departemen Luar Negeri AS menuduh Arab Saudi telah mendonorkan dana bagi kelompok teroris Sunni di seluruh dunia.

Arab Saudi telah lama menyebarkan paham Wahabi di seluruh dunia, melalui pendanaan di sekolah dan masjid.

Sebuah laporan tahun 2017 dari Pusat Tanggapan terhadap Radikalisasi dan Terorisme, menemukan bahwa, dalam 30 tahun terakhir, Kerajaan Arab Saudi telah menghabiskan 67 miliar poundsterling untuk mendanai penyebaran ajaran Wahabi di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI