Kang Dedi Jelaskan Makna Istilah Pribumi di Budaya Sunda

Rabu, 18 Oktober 2017 | 20:10 WIB
Kang Dedi Jelaskan Makna Istilah Pribumi di Budaya Sunda
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menilai positif pidato Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

"Itu persoalan pernyataan yang memiliki latar belakang dari seluruh ucapannya, gitu loh ya. Mari kita tafsirkan dalam perspektif kebaikan untuk semua," ujar Dedi di Riung Sunda, Cikini, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
 
Isi pidato Anies menjadi polemik gara-gara memakai istilah pribumi. Anies kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Organisasi Banteng Muda Indonesia. Pemakaian kata pribumi dianggap tidak sesuai Instruksi Presiden Tahun 26 Tahun 1998 menyangkut larangan penggunaan kata pribumi. Pernyataan Anies dinilai menciderai UU Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Dedi berharap jangan terlalu berlebihan menanggapi pidato Anies.

"Jadi jangan dulu dibawa ke ranah yang menimbulkan polemik yang berlebihan, karena bangsa ini perlu energi yang cukup untuk membangun dari berbagai ketertinggalan, dibanding kita memolemikkan hal-hal yang bisa kita diskusikan. Artinya bahwa angkat saja dalam forum pembicaraan forum ranah diskusi, apa makna pribumi itu apa yang dimaksud dan apa keinginan masyarakat Indonesia terhadap pribumi," tutur Dedi.

Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat mengatakan kata pribumi di dalam budaya Sunda memiliki banyak makna.
 
"Yang pertama ada kalimat pribumi, pribumi orang yang punya rumah. Yang kedua pribumi itu selalu menerima tamu tamu itu harus ditata dan dijamu. Yang ketiga kalimat semah itu dibawah tamu. nah itu ada plesetan-plesetannya itu kalau seperti itu," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI