Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mempertanyakan dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat terkait tragedi politik dan kemanusiaan tahun 1965, yang diklasifikasi dan menjadi konsumsi publik sejak Selasa (17/10/2017).
Dokumen rahasia itu telah dikategorikan deklasifikasi alias boleh dipublikasikan setelah 52 tahun peristiwa tersebut. Dokumen itu sendiri dibuka oleh National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC), dan National Archives and Records Administration (NARA).
Dalam dokumen itu disebutkan ada upaya dari TNI AD untuk menghancurkan Partai Komunis Indonesia (PKI), dan menggulingkan Soekarno.
"Nanti saya akan temui Menhan AS tanggal 25 di Filipina, akan saya tanya ini," ujar Ryamizard di DPR, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
Baca Juga: Lucunya Kicauan Warganet soal 'Hari Pertama Anies' Bekerja
Ryamizard mengakui belum mengetahui soal dokumen berupa fragmen-fragmen kabel diplomatik tersebut.
Apalagi, kata dia, ketika peristiwa itu terjadi, dirinya masih kecil.
"Nggak tahu. Saya masih kecil dulu," kata dia, dan tak mau memberitahukan detail pertemuan di Filipina yang dimaksud.
Puluhan dokumen rahasia kabel diplomatik Amerika kembali dibuka untuk publik. Dokumen itu berisi tentang tragedi pembantaian orang-orang yang dituduh berhubungan dengan PKI tahun 1965.
Sebanyak 36 dokumen dibuka oleh National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC), dan National Archives and Records Administration (NARA). Dokumen ini setebal 30 ribu halaman. Dokumen itu berisi berbagai macam catatan Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Baca Juga: Soal Neymar, Cavani: "Tak Perlu Bersahabat, Tapi Kompetitif"
The Associated Press menelaah dokumen yang mencakup catatan di antara taun 1963 sampai 1966, Selasa (17/10/2017).