Enam tersangka kasus pembuat dan pengedar uang palsu di Jawa berinisial S, M , RS, GK, T, dan AR kini meringkuk di tahanan polisi.
Tersangka GK ditangkap di hutan Taman Nasional, Situbondo, Jawa Timur, pada Sabtu (14/10/2017).
Ketika itu, dia bersembunyi dalam goa agar tidak ditangkap polisi.
"Di sana atas petunjuk dari orang pintar katanya. Kalau di goa tidak bisa ditangkap oleh Bareskrim katanya. Ya alhamdulillah kami bisa temukan di sana," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Agung Setya di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).
Dalam sindikat, GK berperan sebagai pembuat uang palsu. Dia dibantu tersangka T dan RS.
GK seorang mantan residivis kasus kejahatan pembuatan uang palsu.
Agung mengatakan polisi masih mengejar pengedar uang palsu yang masih berkeliaran dari kelompok tersebut.
"Kurang lebih penyebaran dari uang palsu yang kami identifikasi pembuatannya adalah kelompok ini yang kemudian tentunya akan terus kami kembangkan dan kami kejar para pelaku yang masih mengedarkan. Pembuat sudah tertangkap, pengedarnya tentunya akan menjadi target kami selanjutnya," ujar Agung.
Tersangka GK ditangkap di hutan Taman Nasional, Situbondo, Jawa Timur, pada Sabtu (14/10/2017).
Ketika itu, dia bersembunyi dalam goa agar tidak ditangkap polisi.
"Di sana atas petunjuk dari orang pintar katanya. Kalau di goa tidak bisa ditangkap oleh Bareskrim katanya. Ya alhamdulillah kami bisa temukan di sana," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Agung Setya di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).
Dalam sindikat, GK berperan sebagai pembuat uang palsu. Dia dibantu tersangka T dan RS.
GK seorang mantan residivis kasus kejahatan pembuatan uang palsu.
Agung mengatakan polisi masih mengejar pengedar uang palsu yang masih berkeliaran dari kelompok tersebut.
"Kurang lebih penyebaran dari uang palsu yang kami identifikasi pembuatannya adalah kelompok ini yang kemudian tentunya akan terus kami kembangkan dan kami kejar para pelaku yang masih mengedarkan. Pembuat sudah tertangkap, pengedarnya tentunya akan menjadi target kami selanjutnya," ujar Agung.