Suara.com - Usai menerima kunjungan Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang optimalisasi dana desa di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017).
Dalam ratas, Jokowi meminta agar dana desa disalurkan dengan baik agar mampu menggerakkan perekonomian di desa-desa.
"Kita memiliki 74.985 desa dan 8.430 kelurahan yang semuanya perlu kita bangun. Dan kita ingin perekonomian di desa bisa bergerak, tidak kalah cepatnya dengan pergerakan perekonomian yang ada di kota," kata Jokowi.
Dia menuturkan setiap tahun, anggaran dana desa bertambah. Pada 2015, pemerintah telah menyalurkan dana sebanyak Rp20,76 triliun, lalu 2016 naik menjadi Rp46,98 triliun, dan 2017 naik lebih tinggi lagi menjadi Rp60 triliun.
"Ini adalah jumlah yang sangat besar, dan yang perlu kita pastikan adalah dana itu bisa berjalan optimal di lapangan," ujar dia.
Dia menambahkan dalam mengoptimalkan dana desa, pertama harus digunakan untuk hal-hal yang produktif dan bisa langsung membuka lapangan pekerjaan.
Jokowi meminta agar semua proyek yang dikerjakan di desa dilakukan dengan melibatkan warga melalui musyawarah perencanaan pembangunan di desa.
"Dan yang kedua saya minta penggunaan dana desa ini betul-betul ada pendampingan, didampingi dengan baik. Terkait jenis proyeknya, waktu pengerjaan, dikawal serta juga menejemen lapangannya diawasi semuanya," kata dia.
Jokowi Minta Kawal Penggunaan Dana Desa
Rabu, 18 Oktober 2017 | 15:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Cek Fakta: Prabowo Subianto Akan Hentikan Dana Desa, Benarkah?
12 November 2024 | 19:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI