Situasi di terminal bus Pasar Senen, Jakarta Pusat, tampak lengang, Rabu (18/10/2017), sekitar jam 10.00 WIB.
Menurut pengamatan Suara.com hanya ada beberapa Metromini dan Kopaja yang tengah mengangkut penumpang.
Jumlah Metromini dan Kopaja sekarang berkurang, terutama semenjak Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Supir Metromini U 24 jurusan Terminal Pasar Senen - Tanjung Priok bernama Mamat (58) mengatakan Ahok dulu ingin menghapus Metromini dan Kopaja dan menggantinya dengan angkutan yang baru.
Menurut pengamatan Suara.com hanya ada beberapa Metromini dan Kopaja yang tengah mengangkut penumpang.
Jumlah Metromini dan Kopaja sekarang berkurang, terutama semenjak Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Supir Metromini U 24 jurusan Terminal Pasar Senen - Tanjung Priok bernama Mamat (58) mengatakan Ahok dulu ingin menghapus Metromini dan Kopaja dan menggantinya dengan angkutan yang baru.
"Itu sih katanya ya Metromini dan Kopaja nanti tahun 2020 sudah nggak ada. Akan dihapus semuanya ganti nama menjadi Transmini," kata Mamat.
Mamat mengakui sejak pemerintah Jakarta membangun moda transportasi publik yang lebih nyaman, seperti Transjakarta, peminat Metromini dan Kopaja jauh berkurang. Ditambah lagi sekarang sudah ada commuterline, taksi online, dan ojek online.
"Sekarang saja udah sepi penumpangnya, harus nunggu satu jam dulu baru berangkat. Orang-orang juga sekarang sudah berpindah naik transportasinya," kata dia.
Mamat mengatakan jumlah Metromini dan Kopaja terus berkurang.
"Sewaktu-waktu kan ini terus dikurangi bus-bus ini. Buktinya dari 100-an, tinggal 65-an di sini yang jalan mobilnya," kata dia.
"Metromini di sini yang jalan 35-an, Kopaja cuma ada 20-an, itu juga paling yang jalan Kopaja-nya 15 unit," Mamat menambahkan.
Mamat berharap pemerintah memberikan solusi atas persoalan tersebut.
Dia berharap kepada Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno meningkatkan Metromini dan Kopaja.
"Kita lihat dulu sampai 100 hari dia bekerja, paling lama dua tahunlah. Kalau nggak ada pergerakan apapun dari beliau ya bisa aja dia diturunin, dilengserin kalau nggak ada kegiatannya," ujarnya.
"Metromini kan juga masih digunakan sama masyarakat, dia sih akan perjuangkan katanya," Mamat menambahkan.
Transmini
"Saya sih cuma dengar doang, tahun 2020 akan ada mobil baru yaitu Transmini, kalau soal ditambah saya belum dengar, belum tahu," kata Mamat.
Menurut dia kalau Metromini dan Kopaja diganti menjadi Transmini, akan menyulitkan supir seperti Mamat.
"Ya boleh-boleh saja diganti namanya jadi Transmini atau apapun. Kami kan sebagai rakyat kecil ya, jangan janji-janji doang, jangan sampai dihilanginlah Metromini ini. Kita kan nyari uangnya dari sini," katanya. [Melly Manalu]