Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan tidak mau istrinya, Fery Farhati Ganis, dilibatkan dalam urusan pemerintahan.
Ia mengingatkan seluruh pejabat DKI agar tidak mencoba mendekati sang istri, dengan harapan bisa memengaruhi dirinya dalam membuat suatu kebijakan atau pekerjaan.
"Jangan bisik membisik lewat istri kami. Mereka punya pekerjaan sendiri. Jangan istri kalian dikirim untuk menemui istri kami," ujar Anies saat menyampaikan arahan perdananya di hadapan pejabat DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Baca Juga: Betapa Sulitnya Jurnalis Asia Mengungkap Isu Keagamaan
Anies mengakui memunyai pengalaman mengenai hal tersebut. Suatu ketika, kata Anies, ada istri pejabat yang mendekati Farhati supaya bisa memengaruhi dirinya tentang suatu pekerjaan.
"Istri bapak ibu punya tanggung jawab, istri saya punya tanggung jawab. Jangan mereka dibebani tanggung jawab ekstra untuk ikut ke dalam urusan perkantoran," tukasnya lagi.
Meski begitu, ia mempersilakan istrinya dan istri Wakil Gubernur Sandiaga Uno—Nur Asia—untuk mengurusi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di lingkungan pemprov.
"Kalau ada tugas mislanya ketua PKK, jalankan, Dharma Wanita jalankan. Di luar itu jangan. Kami ingin Jakarta jadi contoh," pintanya.
Baca Juga: PKS: Semoga Liburan Bisa Menghibur Djarot