Hidayat menilai apa yang disampaikan Anies merupakan semangat untuk menjadi pemimpin semua masyarakat. Anies juga ingin menghadirkan rekonsiliasi.
“Tentu karenanya pernyataan itu tidak dalam konteks memecah belah ya,” kata dia.
Karena itu, dia mengingatkan semangat tersebut hendaknya bukan dijadikan sebuah masalah tapi untuk menyelesaikan persoalan.
“Karenanya pernyataan seperti itu hendaknya dipahamai dalam konteks penyelesaian masalah, dalam konteks rekonsiliasi, dalam konteks menghadirkan Jakarta untuk kita semuanya, Jakarta yang maju dan bahagia warganya,” ujarnya.
Penjelasan Anies
Anies mengatakan istilah "pribumi" yang dipakai konteksnya adalah era kolonialisme, bukan zaman sekarang.
"Istilah itu digunakan untuk konteks era penjajahan. Karena di situ saya juga menulisnya era penjajahan dulu," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat.
Anies kemudian menjelaskan maksud pemilihan istilah tersebut. Anies mengatakan Jakarta merupakan kota yang paling merasakan penjajahan. Sebab, di kota inilah pusat pemerintahan Belanda kala itu.
"Kalau kota lain itu tidak melihat Belanda secara dekat. Yang melihat Belanda jarak dekat siapa? Orang Jakarta. Coba kita di pelosok Indonesia, tahu ada Belanda. Tapi nggak lihat di depan mata. Yang lihat di depan mata itu kita di kota Jakarta ini," tutur Anies.
"Pokoknya itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda. Dan itu memang kalimatnya disitu. Kan pelintiran satu dua website sudah dikoreksi," Anies menambahkan.