Suara.com - Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan lembaga antirasuah akan mengkaji keputusan hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Cepi Iskandar yang mengabulkan praperadilan yang diajukan Ketua DPR Setya Novanto. Keputusan Cepi kemudian menggugurkan status tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP yang disandang Novanto.
"Ya, kita pelajari kelemahan lalu, ya mudah-mudahan dalam waktu dekat akan sampaikan ke publik," kata Agus di DPR, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Sebelumnya Cepi menilai penerbitan surat perintah penyidikan terhadap Novanto tidak sesuai dengan prosedur dan tata acara perundang-undangan Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, KUHAP, dan SOP KPK.
Belakangan muncul isu KPK akan kembali menerbitkan sprindik baru untuk Novanto. Tetapi, Agus belum mau membicarakan itu lebih jauh. KPK sedang fokus mempelajari permasalahan sehingga kalah di pengadilan.
"Belum, belum diputuskan (penerbitan Sprindik baru) Masih didiskusikan di dalam dulu, kelemahan-kelemahan masa lalu (pra peradllan SN) apa, perbaikannya secara cepat apa," kata dia.
Ketika ditanya apakah sprindik baru Novanto terkait dengan penetapan tersangka keenam kasus e-KTP yaitu Direktur Utama PT. Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, Agus menjawab diplomatis.
"Ya semua itu berkorelasi, semua tersangka pertama, kedua, ketiga, semua berkorelasi," katanya.