Suara.com - Kepala Unit Reserse Mobile Polres Metro Jakarta Pusat AKP Bayu mengungkapkan omset bisnis prostitusi sesama jenis di T1 sauna, ruko Plaza Harmoni, mencapai puluhan juta per hari.
“Setiap hari pengunjung yang datang ke lokasi itu paling sedikit mencapai 60 hingga 200 orang per hari. Omsetnya bisa mencapai Rp6 juta hingga Rp20 juta per hari. Biasanya para pengunjung lebih banyak pada hari-hari tertentu seperti hari Sabtu dan Minggu,” ujar AKP Bayu.
Para pencinta sesama jenis berdatangan dari berbagai kalangan. Ada yang dari kalangan mahasiswa, pengusaha, bahkan dokter.
Namun jangan coba-coba datang sendiri ke lokasi itu kalau tidak mau digoda orang lain. Sebab, para pengunjung yang datang, kata Bayu, kebanyakan sudah berpasang-pasangan.
Tidak itu saja, untuk menarik minat para pengunjung, pengelola juga membuat promo aturan ganjil genap ala aturan bagi kendaraan roda empat yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Mereka buat promo ganjil genap, STNK yang ujungnya ganjil atau genap sesuai tanggal hari saat datang akan mendapat diskon. Yang biasanya tarif sekali berkunjung senilai Rp165 ribu, dapat diskon menjadi 135 ribu,” kata dia.
Dari penghasilan yang lumayan fantastis tersebut, pekerja perempuan yang berprofesi sebagai kasir berinisial CG mendapat gaji Rp12 juta per bulan. CG saat ini sudah dikirim ke rumah tahanan Pondok Bambu.
“Tersangka GC, sekaligus yang bertanggung jawab semuanya dilokasi itu mendapat gaji Rp 12 juta per bulan. Sementara itu ownernya dua orang dapat pembagian. Tersangka GG 43 persen dari untung perbulan, sisanya tersangka HI (buronan) 57 persen,” kata dia.