Suara.com - Juru bicara hak asasi manusia PBB, Rupert Colville mengatakan etnis Rohingya di Myanmar ingin dilindungi tentra penjaga perdamaian PBB. Sebab sejauh ini mereka masih terancam berada di Myanmmar. Gelombang pengungsian terus berdatangan ke Bangladesh.
"Kebutuhan nyata bagi masyarakat internasional, apakah Dewan Keamanan PBB atau juga negara individu benar-benar menemukan jalan keluar dari situasi ini? Satu-satunya solusi yang mungkin adalah Rohingya diperbolehkan kembali ke rumah," kata Colville, Jumat (13/10/2017).
Kata dia keinginan agar pasukan penjaga perdamaian PBB datang ke Myanmar adalah keinginan etnis Rohingya.
"Pengungsi Rohingya ingin melihat operasi penjaga perdamaian," katanya.
Baca Juga: Jenderal Senior Myanmar Sebut Rohingya Bukanlah Pribumi
"Jelas, harus ada tindakan internasional. Yang menarik, beberapa pengungsi menyoroti bahwa mereka ingin memiliki kewarganegaraan dan keamanan penuh untuk kembali ke negara bagian Rakhine."
Sejauh ini, PBB belum mempertimbangkan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Myanmar untuk mengakhiri kekerasan tersebut terhadap Rohingya oleh militer Myanmar. Meski ada banyak laporan serangan terhadap Muslim Rohingya menjadi terorganisir.
Myanmar menghalangi operasi kemanusiaan PBB, seperti yang dilakukan UNICEF. (Anadolu)