Menaker: Koperasi Profesional Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja

Jum'at, 13 Oktober 2017 | 10:56 WIB
Menaker: Koperasi Profesional Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Menaker, M. Hanif Dhakiri, mengunjungi Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel), Jakarta, Kamis (12/10/2017). (Sumber: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, mengungkapkan, koperasi dapat menjadi salah satu sarana perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Pernyataan tersebut disampaikan Hanif saat melakukan kunjungan ke Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel), Jakarta, Kamis (12/10/2017).

"Tujuan saya ke Kisel adalah untuk mencari role model koperasi karyawan atau koperasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) yang bagus. Nanti kami juga akan melihat koperasi karyawan yang tidak bagus sebagai pembanding," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong pendirian koperasi-koperasi yang berada di perusahaan, agar dapat berkembang dengan baik, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja.

"Kami terus melakukan pembinaan kepada SP/SB mengenai pendirian dan pengelolaan koperasi. Kami juga minta perusahaan-perusahaan untuk turut membantu pendirian koperasi pekerja dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan koperasi. Untuk mengembangkan koperasi, Kemnaker terus bekerja sama dengan Kementerian Koperasi," terang Hanif.

Mengapa koperasi dipilih sebagai salah satu badan usaha yang bagus? Hanif mengatakan, koperasi merupakan entitas bisnis yang berpihak kepada rakyat. Ia berharap, ke depan para pekerja bisa memiliki koperasi yang dikelola seperti Kisel, yang profesional dan inovatif, sehingga bisa bersaing.

Adapun hasil pertemuan dengan pengurus Kisel, Hanif menjelaskan, Kisel adalah salah satu koperasi karyawan yang bagus. Asetnya saat ini sudah di atas Rp 1 triliun, sementara revenue-nya sekitar Rp 6,2 triliun per tahun.

Hanif menambahkan, saat ini perkembangan teknologi sangat cepat, sehingga skema transformasi di koperasi juga harus menyesuaikan dengan cepat. Agar bisa berjalan dengan baik, maka koperasi karyawan harus sejalan dengan manajemen perusahaan.

"Koperasi tidak boleh berseberangan dengan manajemen," tuturnya.

Ia menambahkan, agar koperasi dapat berkembang, maka perlu pengaturan manajemen keanggotaan dan pengurus koperasi, manajemen pengembangan usaha, manajemen keuangan, permodalan, dan manajemen pemasaran.

Keberadaan koperasi pekerja, lanjutnya,  sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi karyawan, terutama dalam keadaan mendesak, seperti kegiatan simpan pinjam untuk keperluan biaya masuk sekolah, keluarga sakit, atau kepentingan lainnya.

"Bahkan jika modal sudah cukup kuat, koperasi bisa memberikan bantuan pinjaman modal bagi pekerja di perusahaan-perusahaan untuk membuka usaha dagang ataupun modal berwirausaha," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Kisel, Tubagus Daniel Azhari, menjelaskan, kunci keberhasilan koperasi terletak pada sumber daya manusianya.

"Hal yang paling mendasar adalah sumber daya manusia. Ini yang akan menggerakkan bisnis. Oleh karena itu, pola rekrutmennya harus jelas, sesuai proses yang berlaku," ujar Tubagus.

Kisel menduduki peringkat ke-128 koperasi dunia versi International Cooperative Alliance (ICA) 2014 dan dinobatkan sebagai Koperasi Karyawan Terbesar di Indonesia versi Majalah Peluang 2015.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI