Suara.com - Salah satu upaya mencegah inveksi kanker serviks pada kaum perempuan di Jakarta, pemerintah menyelenggarakan program vaksin human papillomavirus kepada anak perempuan sejak dini.
"Salah satu upaya pencegahan terjadinya inveksi HPV dengan imunisasi. Inveksi HPV ini adalah salah satu vaktor pencetus dunia kanker. Sehingga dimana kita menggulirkan upaya preventif yang paling kosefektif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Umum Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kamis (12/10/2107).
Menurut riset tahun 2013, di Jakarta terdapat 1,4 persen perempuan yang terkena kanker. Jakarta menduduki peringkat keempat.
Itu sebabnya, kata WIdyastuti, perlu dilakukan vaksin HPV sejak dini.
Widyastuti mengatakan program ini merupakan upaya untuk mencegah menyebarnya kanker serviks. Vaksin akan diberikan selama dua kali secara berkelanjutan.
Pemberian vaksin pada anak perempuan umur 9-11 tahun dianggap paling efektif karena mereka cukup jika hanya diberikan dua kali. Kemudian, akan lebih efektif juga jika diberikan pada perempuan yang belum melakukan hubungan seks.
"Nah kita di DKI diberikan dua dosis, kita berikan pada anak kelas lima SD dan enam SD. Tahun lalu tahun lima SD, sekarang lima dan enam. Jadi satu anak dapat dua sosis nanti," tuturnya.
Sampai saat ini, jumlah siswi sekolah dasar di Jakarta yang ikut program vaksin HPV sebanyak 62 ribu orang.
"Itu sudah tercakup 92 persen dari jumlah anak," katanya.
Widyastuti menambahkan program yang dimulai sejak 2016 diiniasi oleh tim pemerintah provinsi dan gubernur.