Suara.com - Sisa gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) disebut bakal melakukan perang habis-habisan sampai mati di Kota Raqqa, Suriah.
Para teroris diyakini bakal melakoni perang puputan tersebut karena telah putus asa, setelah garis pertahanan mereka terus terdesak tentara Suriah dan koalisi internasional.
“Ada banyak teroris lokal yang menyerahkan diri dalam beberapa waktu terakhir. Tapi, kami meyakini mereka bakal bertempur habis-habisan di Raqqa,” kata Juru Bicara tentara sekutu Kolonel Ryan Dillon, kamis (12/10/2017).
Ia mengatakan, Dewan Rakyat Raqqa—lembaga yang akan memerintah kota tersebut setelah ISIS diusir keluar—sedang bekerja untuk berunding dengan ISIS guna membebaskan ribuan warga sipil dari penyanderaan.
Baca Juga: Geger, Misnadi Ajak Anaknya Ubah Kiblat dan Sembah Matahari
Namun, koalisi militer sudah menegaskan tidak akan mendukung perundingan apa pun dengan gerombolan teroris.
"Pasukan gabungan tidak menjadi bagian dari perundingan penyelesaian. (Tapi) kami mengetahui apa yang sedang terjadi dan dibahas saat ini... mereka (dewan) mencoba untuk membebaskan warga," kata Dillon.
Kekinian, laporan intelijen menyebut sedikitnya 400 teroris ISIS masih berada di Raqqa yang terkepung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), milisi petembur Kurdi dan Arab Suriah.
SDF mengatakan, bahwa pihaknya mengharapkan setiap jengkal tanah Raqqa terbebas dari ISIS dalam beberapa hari ke depan.
ISIS mengambil alih kota itu pada 2014, ketika menguasai banyak wilayah di Suriah dan Irak. Raqqa menjadi ibu kota kelompok garis keras tersebut di Suriah, tempat mereka merencanakan serangan mematikan di luar negeri.
Baca Juga: Sandiaga Uno Janji Copot Kakaknya dari Ketua Program OK OCE