Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta polemik pembelian senjata jangan digoreng terus.
"Jangan ada pihak ketiga yang menggoreng isu ini sehingga hubungan TNI dan Polri menjadi terkorbankan. Ini akan merugikan bangsa dan rakyat," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Kamis (12/10/2017).
Polemik muncul setelah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut ada institusi di luar TNI yang membeli senjata dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo. Isu menggelinding terus. Beberapa pekan terakhir, TNI mengamankan senjata di Bandara Soekarno-Hatta yang diimpor dari luar negeri untuk didistribusikan ke BNN dan Brimob.
Tito menegaskan masalah pengadaan senjata sudah ditangani Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan 11 instansi, termasuk Polri.
"Oleh karena itu saya berpikir bahwa polemik mengenai senjata api termasuk yang di Brimob tidak menjadi polemik yang berkelanjutan," ujar Tito.
"Biarkan tim internal pemerintah dulu untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi dan nanti tentunya dari polhukam akan menyampaikan ke publik," Tito menambahkan.
Tito mengatakan hubungan Polri dan TNI harus tetap dijaga agar stabilitas negeri ini tak terusik.
"Bapak panglima sepakat dengan kami saat apel lalu, sudah menyampaikan tegas dengan Polri bahwa hubungan Polri dengan TNI di semua lini harus solid. Saya sudah perintahkan jajaran polri jangan terpengaruh dengan isu-isu ini," tutur dia.