Polisi Buru Pelaku Kericuhan di Kemendagri

Chaerunnisa Suara.Com
Kamis, 12 Oktober 2017 | 07:28 WIB
Polisi Buru Pelaku Kericuhan di Kemendagri
Massa melakukan kericuhan dan penjarahan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016). [Antara/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas Polda Metro Jaya memburu pendemo lainnya yang bertindak rusuh di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rabu (11/10).

"Kami masih kejar pelaku lainnya yang diduga akan bertambah," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Jakarta Kamis.

Kombes Nico mengatakan petugas Polda Metro Jaya telah mengamankan 15 pelaku pengrusakan di Kemendagri.

Sebelumnya, Barisan Merah Putih Papua pimpinan Wati Martha Kogoya mengawasi dan merazia atau melakukan "sweeping" terhadap tamu asal Papua untuk melarang masuk ke Kemendagri. 

Baca Juga: Satu Perusuh di Kemendagri Membawa Belati

Selanjutnya, massa Spontanitas Negeri Masyarakat Yapen, Intan Jaya dan Tolikat Papua pimpinan Absalom Manianj mendatangi Kemendagri bertujuan menyikapi putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK).

Putusan MK itu terkait PHP Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua yang meminta pembentukan Tim Investigasi kasus Pilkada 2017 pada lima kabupaten.

Massa diduga tidak sabar menunggu pejabat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri yang hendak menemui untuk menyampaikan aspirasinya.

Kemudian massa beranjak keluar gedung pertemuan seraya berteriak "Menteri harus turun sekarang juga". Sekitar 30 pengunjuk rasa masuk ke pintu depan selanjutnya menganiaya sejumlah orang dan merusak fasilitas umum.

Tercatat 10 orang petugas mengalami luka akibat penganiayaan dan kerusakan seperti pot bunga, kaca pintu Gedung F Kemendagri, kaca di atas pintu Gedung B, kendaraan dinas pejabat Kemendagri nomor polisi B-1081-RFW dan kaca belakang mobil D-1704-ACZ. Begitu seperti diwartakan Antara.

Baca Juga: Ricuh di Kemendagri, Jurnalis MNC Media Turut Jadi Korban

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI