Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyerang sebuah media penyiaran di negeri tersebut melalui kicauan Twitter. Trump menuduh media tersebut, yakni NBC News, menyebarkan berita palsu dan mengancam akan mencabut izin siarnya.
“@NBCNews mengarang cerita bahwa saya menginginkan peningkatan 10 kali lipat di persenjataan nuklir Amerika Serikat. Murni fiksi, dikarang untuk merendahkan martabat. NBC = CNN!” kicau Trump Rabu (11/10/2017).
Lewat Twitter, Trump membantah sejumlah pemberitaan NBC yang menyebut dirinya meminta untuk menambah cadangan senjata nuklir AS. Trump dengan tegas menyebut kabar tersebut “rekayasa”.
Sebelumnya, jaringan televisi NBC melaporkan bahwa beberapa waktu yang lalu Trump mengatakan kepada sejumlah jenderal dan penasihat keamanannya bahwa ia ingin meningkatkan jumlah senjata nuklir AS 10 kali lipat.
Mengutip pernyataan dari tiga pejabat yang berada dalam pertemuan tersebut, NBC menyebut bahwa Trump mengatakan hal itu saat dirinya diperlihatkan grafis penurunan jumlah senjata nuklir yang dimiliki AS sejak tahun 1960an. NBC juga menyebut, usai pertemuan itu Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson diduga menyebut Trump “tolol”. Namun, tuduhan itu dibantah juru bicara Tillerson.
Konstitusi AS memang menjamin kebebasan pers, namun jaringan televisi bergantung pada frekuensi penyiaran yang diatur oleh badan-badan pemerintah.
“Dengan segala berita palsu yang disiarkan NBC dan jaringannya, layakkah untuk menentang lisensi mereka? Buruk untuk negara!” kicau Trump sepuluh menit usai kicauan pertama.
NBC merupakan jaringan televisi yang berkantor pusat di New York. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1926 dan kini hampir berusia 91 tahun.