Survei: 68,3 Persen Puas dengan Pemerintahan Jokowi-JK

Rabu, 11 Oktober 2017 | 15:36 WIB
Survei: 68,3 Persen Puas dengan Pemerintahan Jokowi-JK
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia periode 17-24 September 2017 menunjukkan mayoritas responden puas dengan kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan dari 1.220 responden yang disurvei, 68,3 persen menyatakan puas dan 7,95 persen sangat puas.

"Yang mengaku cukup puas ada 60,39 persen. Yang kurang puas ada 27,23 persen, dan tidak puas sama sekali hanya ada 2,26 persen," kata Burhanuddin di kantor Indikator Politik Indonesia, Jalan Cikini V, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).

Tetapi survei juga menunjukkan kepuasan publik sejak Januari 2015 hingga September 2017 tidak stabil. Terkadang, tingkat kepuasan naik, terkadang turun.

Survei pada Januari 2015 menunjukkan 62 persen responden puas, tetapi pada Juni 2015 turun menjadi 41 persen.

Memasuki Oktober 2015, tingkat kepuasan naik menjadi 53 persen dan bertahan hingga Desember 2015.

"Kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai presiden tampak mengalami fluktuasi yang cukup besar dalam satu setengah tahun awal pemerintahannya," kata Burhanuddin.

Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla meningkat lagi pada 2016, mencapai 67 persen. Tetapi, tiga bulan kemudian turun menjadi 59 persen.

April 2016, masyarakat yang menyatakan puas bertambah lagi menjadi 64 persen, naik lagi pada Juni menjadi 67 persen, Agustus hingga Oktober menjadi 68 persen. Dan bulan Januari 2017 turun sedikit menjadi 64 persen, tetapi September 2017 naik lagi ke angka 68 persen.

"Sejak Maret 2016, kepuasan atas kinerja Jokowi secara konsisten mengalami peningkatan, dan dalam setahun terakhir approval rating terhadap Jokowi terlihat stabil. Jika pun ada fluktuasi, itu tidak signifikan dan masih dalam rentang error survei," katanya.

Burhanuddin menyebut beberapa faktor yang memicu tingkat kepuasan masyarakat. Pertama, keadaan ekonomi yang semakin membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kedua, kebutuhan akan pengobatan yang semakin ringan.

"Dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan mengalami sedikit kemajuan, yang mengatakan semakin ringan sedikit meningkat dibanding tahun lalu," kata Burhanuddin. [Handita Fajaresta]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI