Militan Bersenjata Rohingya Ancam Kembali Serang Militer Myanmar

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 11 Oktober 2017 | 11:35 WIB
Militan Bersenjata Rohingya Ancam Kembali Serang Militer Myanmar
Abu Ammar Junoni, komandan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), dalam video yang dipublikasikan kelompoknya pada 15 Agustus 2017. [bidik layar YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerombolan bersenjata Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), mengumbar ancaman untuk kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap militer Myanmar.

Ancaman tersebut, seperti dilansir India Today, disebar melalui video eksklusif yang diakses sejak Selasa (10/10/2017).

Dalam video tersebut, tampak segerombolan orang memamerkan senjata otomatis mereka yang baru dan meneriakkan yel-yel ingin balas dendam.

Baca Juga: Surat Terbuka Gabungan Alumni Delft Soal Kebohongan Dwi Hartanto

"Assalamualaikum. Kami adalah Muslim Arakan. Kami dipersekusi dan dibunuh militer. Kami akan mengorbankan diri melawan militer. Doakan kami. Hidup Arakan Muslim Zindabad! Rohingya Arakan Muslim Zindabad," pekik seorang komandan dalam video itu.

ARSA merupakan gerombolan yang menyerang puluhan pos keamanan Myanmar di Rakhine pada 25 Agustus lalu.

Sebagai respons atas insureksi itu, militer Myanmar menyerbu komunitas-komunitas Rohingya di Rakhine.

Dalam suasan kacau, ratusan ribu warga sipil Rohingya yang tak terlibat ARSA terpaksa melarikan diri ke Bangladesh karena diteror militer Myanmar.

ARSA mengklaim mewakili seluruh komunitas Rohingya untuk membebaskan Rakhine dan mendirikan pemerintahan sendiri. ARSA diyakini dibentuk dan dipimpin seorang bernama Ataullah.

Baca Juga: Nenek Tiri Siram Cucunya dengan Minyak Panas karena Hal Sepele

Ataullah adalah warga Rohingya yang sebenarnya hidup terpisah dari komunitasnya. Ia diketahui lahir di Pakistan dan tumbuh besar di Arab Saudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI