Pasca Renovasi, Tata Cahaya di GBK Lebih Hemat Energi

Rabu, 11 Oktober 2017 | 10:36 WIB
Pasca Renovasi, Tata Cahaya di GBK Lebih Hemat Energi
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengecek sistem pencahayaan dan suara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017). (Sumber: Kementerian PUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengecek sistem pencahayaan dan suara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Senin  (9/10/2017) malam. Saat ini, pencahayaan Stadion GBK lebih terang, karena berkekuatan 3.500 lux, atau dua kali lebih besar dari sebelumnya, 1.200 lux.

Walau lebih terang, penggunaan LED lighting system membuat konsumsi listrik lebih hemat hingga 50 persen, jika dibandingkan dengan lampu konvensional. Lampu jenis ini juga memiliki kualitas pencahayaan tiga kali lebih baik.

Menteri Basuki mengatakan, renovasi yang dilakukan akan membuat seluruh venue olahraga menjadi lebih baik, termasuk penggunaan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan. Salah satunya penerangan dan tata suara.

"Semua teknologi di Stadion Utama GBK disiapkan agar upacara pembukaan Asian Games pada Agustus 2018 berlangsung baik. Nantinya juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber listrik, sehingga lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Turut hadir mendampingi peninjauan tersebut, utusan khusus Presiden Joko Widodo untuk Jepang, Rahmat Gobel, anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soejono, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartoyo, dan CEO Panasonic, Mr. Kazuhiro Tsuga.



Menurut Sri Hartoyo, saat ini sudah dilakukan pemasangan kursi dan kabel tension untuk penguatan struktur atap stadion, yang nantinya akan ditempatkan panel surya dengan kapasitas 420 KWP. Panel surya ini mampu menghasilkan rata-rata  1.470 KWH/hari.

"Sistem panel surya dan PLN akan terhubung secara otomatis, dengan umur teknis selama minimum 25 tahun," jelasnya.

Meskipun sumber utama energi stadion berasal dari tenaga surya, tapi terkoneksi juga dengan sumber listrik dari PLN dan genset, sedangkan untuk sistem pencahayaan stadion, saat ini telah menggunakan lampu LED standar tertinggi yang diakui federasi sepakbola dunia (FIFA) dan federasi atletik internasional (IAAF), dengan 610 set titik lampu yang terkoneksi dengan tata suara, sehingga pergerakan lampu dapat seirama dengan musik yang dimainkan.

Pencahayaan sebelumnya memakai teknologi metal halide, yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk pemanasan sebelum dihidupkan. Sekarang dengan LED bisa difungsikan sebagai interactive dynamic lighting.

Selain dilengkapi sistem pencahayaan yang mumpuni, Stadion Utama GBK juga dilengkapi dengan sound system berkekuatan 80 ribu watt PMPO, sistem penyiraman rumput rain gun, dan menggunakan rumput khusus berjenis Zoysia Matrella.

Kementerian PUPR sendiri menargetkan penyelesaian venue olahraga GBK dan penataan kawasan GBK akhir tahun ini. Pada akhir Oktober, akan rampung Stadion Renang (Aquatic), kemudian pada November Istana Olahraga (Istora), dan Desember 2017, akan diselesaikan Stadion Utama GBK, Training Facility, Stadion Tenis Indoor dan Outdoor, Stadion Madya, Softball, Gedung Basket dan Lapangan Baseball. Pada September telah dirampungkan Lapangan Hoki dan Sepakbola ABC.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI