Khusus untuk membalas surat yang masuk, dilakukan Ahok setiap Sabtu dan Minggu. Ahok mengistilahkan aktivitasnya itu sebagai “CSR” yang merujuk pada program “responsibilitas sosial perusahaan” (corporate social responsibility).
Umrah
Sementara Relawan mengungkapkan, Ahok telah memberangkatkan sekitar 800 orang umrah meski tak lagi menjadi gubernur dan berada di bilik penjara.
Kloter terakhir yang diberangkatkan Ahok pada pertengahan bulan Mei 2017, atau ketika Ahok sudah berada di penjara.
"Iya, yang terakhir diberangkatkan dua atau tiga minggu bapak masuk (penjara). Masih ada orang yang diberangkatkan oleh bapak," ujar Neneng.
Ia mengatakan, warga yang diberangkatkan umrah adalah orang yang sudah tua, guru ngaji, ustazah, hingga orang yang bekerja sebagai pemandi jenazah.
"Yang diberangkatkan umrah mereka yang nggak mungkin pergi umrah sendiri dengan biayanya," kata dia.
Neneng mengklaim dana yang dikeluarkan untuk membiayai umrah tersebut berasal dari kantong pribadi Ahok, bukan sisa uang kampanye Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
"itu dananya bapak. Bapak minta tim BTP menuntaskan semuanya. Rombongan terakhir yang diberangkatkan sekitar 100-150 orang," terangnya.
Baca Juga: Tiga Pesawat Nirawak Dikerahkan Pantau Gunung Agung
Ahok sudah lima bulan menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Mako Brimob.