Suara.com - Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont mengatakan menerima keinginan rakyat Catalonia untuk merdeka dari Spanyol. Meski demikian ia mengusulkan agar Parlemen Catalonia menunda deklarasi kemerdekaan, dan membuka pintu untuk berdialog dengan pemerintah Spanyol dalam beberapa pekan ke depan.
Puigdemont tidak mengatakan mencari dukungan terbuka dari parlemen bagi kemerdekaan dalam pemungutan suara, langkah yang bisa menutup peluang bagi penyelesaian apa pun. Namun, pernyataan kemerdekaan itu membuat Spanyol berada dalam ketidakpastian.
Pemerintah Spanyol telah menyatakan bahwa pendeklarasian kemerdekaan secara sepihak merupakan tindakan ilegal. Madrid berjanji "akan menegakkan hukum dan demokrasi" jika parlemen wilayah otonomi itu meneruskan langkahnya menuju kemerdekaan.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy bisa mengambil tindakan, yang tidak pernah terjadi sebelumnya, untuk membubarkan parlemen Catalunya dan menggelar pemilihan wilayah baru, yang disebut dengan "opsi nuklir".
Pemerintahan Madrid juga bisa meminta pengadilan untuk menyatakan proklamasi kemerdekaan sebagai tindakan yang melanggar undang-undang dasar.
Kendati ada desakan untuk melakukan dialog dengan Madrid, pernyataan kemerdekaan membuat penyelesaian semakin sulit untuk dicapai, karena Rajoy sendiri telah menyatakan tidak akan berbicara dengan para pemimpin Catalonia sampai mereka membatalkan rencana menuju kemerdekaan.(Antara/Reuters)
Pemimpin Catalonia Tunda Deklarasi Kemerdekaan
Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 11 Oktober 2017 | 03:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sekolah Membunyikan Lonceng di Spanyol Luluskan 18 Siswa, Jaga Tradisi di Tengah Gempuran Teknologi
18 Juli 2024 | 09:12 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI