Suara.com - Bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis, tak ingin terburu-buru membahas perpanjangan kontrak Valentino Rossi. Terlalu dini baginya membicarakan kontrak pebalap berusia 38 tahun itu yang habis pada akhir musim 2018.
Menurut Jarvis, kemungkinan pembicaraan perpanjangan kontrak baru akan didiskusikan setelah beberapa balapan MotoGP 2018 dimulai.
Sebagaimana diketahui, Rossi meneken perpanjangan kontrak selama dua tahun bersama Yamaha saat balapan awal seri 2016 di Qatar.
Namun, Jarvis meyakini, situasinya tidak akan sama lagi. Sebab, Jarvis melihat, Rossi juga akan mempertimbangkan ulang kariernya mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi.
Baca Juga: Tim Beregu Campuran Indonesia Gilas Brasil
"Tidak, kami tidak ingin terburu-buru, karena kami sudah meneken perpanjangan kontrak selama dua tahun sebelumnya," kata Jarvis, dikutip dari Motorsport, Senin (9/10/2017).
"Tahun lalu, kami melakukan (pembaharuan kontrak) di Qatar, yang mana merupakan awal musim. Saat ini, kami akan melakukan pembicaraan kontrak baru sedikit mendekati pertengahan musim."
"Saya berharap kami bisa mendiskusikan masalah kontrak dengan Rossi...(tapi) saya rasa tidak secepat seperti di Qatar tahun lalu."
"Saya pikir pembicaraan itu baru akan dilakukan pada balapan di Mugello. Rossi pastinya tahu apakah dia ingin memperpanjang kontraknya yang habis di akhir musim 2018," tutur Jarvis.
Rossi sendiri sebelumnya secara tegas membuka kemungkinan menandatangani kontrak baru hingga 2019, yang berarti membuatnya tetap membalap hingga usia 40 tahun.
Baca Juga: Prostitusi Gay, Pengelola T1 Sauna Beri Diskon Pengunjung Bertato
"Ketika saya menandatangani perpanjangan kontrak yang lalau, saya pikir itu akan jadi yang terakhir," kata Rossi kepada MotoGP.com pada bulan Juni lalu. "Tapi saya tidak yakin. Itu tergantung dari banyak hal."
"Saya akan memutuskannya musim depan, di awal musim depan. Jika saya masih kompetitif dan mampu memenangi perlombaan, saya ingin terus berlanjut di MotoGP," lanjut Rossi.