Suara.com - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan terdapat tiga persoalan utama dan patut menjadi perhatian Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, setelah keduanya nanti dilantik menggantikan dirinya.
Selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta dan menggantikan Basuki Tjahaja Purnama yang memilih mundur, Djarot mengakui masih belum mampu menyelesaikan masalah kemacetan.
Meski begitu, ia dan pemprov telah berupaya mengatasi kemacetan melalui cara pembangunan jalan layang (flyover), jalan terowongan (underpass), dan transportasi publik yang baik.
Baca Juga: Bawa Berkas Puluhan Peti, Harry Tanoe Daftarkan Perindo ke KPU
"Kami sudah berusaha maksimal untuk menata dan meletakkan dasar-dasar sistem transportasi publik berbasis rell maupun berbasis bus. Tapi ini belum selesai," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (9/10/2017).
Ia berharap, setelah pembangunan infrastruktur di Jakarta selesai, dan MRT, LRT beroperasi, kemacetan di ibu kota akan berkurang.
Djarot juga berharap pembangunan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) bisa terselesaikan. Untuk diketahui, wacana pembangunan ERP di Jakarta sudah tiga tahun terakhir didengungkan, namun belum terealisasi.
Selain masalah transportasi, Djarot menuturkan Anies-Sandi juga diminta fokus membenahi persoalan pemukiman.
Ia mengakui masih banyak warga Jakarta tinggal di bantaran sungai Ciliwung belum direlokasi ke rumah susun sederhana sewa. Meski begitu, pemerintah DKI akan terus menyelesaikan dan membangun rusunawa.
Baca Juga: Dwi Hartanto Klaim Diundang BJ Habibie Ternyata Juga Bohong
"Karena konsep kami untuk pemukiman di Jakarta, dengan kondisi seperti ini diharapkan pembangunannya dilakukan secara vertikal, kemudian merelokasi mereka yang menempati tempat yang tidak sesuai dengan peruntukkannya," terangnya.