Arus Perubahan Global Makin Deras, Jokowi Punya Jawaban

Senin, 09 Oktober 2017 | 11:01 WIB
Arus Perubahan Global Makin Deras, Jokowi Punya Jawaban
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan sambutan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (kanan) saat berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur, Minggu (8/10). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arus perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat memainkan peranan dalam perubahan global. Hampir semua negara saat ini mencoba beradaptasi dengan perubahan tersebut, tidak terkecuali Indonesia.

Arus perubahan global menjadi salah satu agenda dalam pidato Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya ke Surabaya.

Menurut Jokowi arus perubahan global yang semakin gencar berdampak pada sejumlah sektor di hampir  semua negara. Yaitu sektor politik, ekonomi, sosial, dan media. Guna mengatasi tantangan tersebut, menurut Jokowi inovasi merupakan jawaban yang paling tepat.

“Perubahan seperti ini tidak hanya memengaruhi Indonesia tapi semua negara ini gagap hadapi inovasi sangat cepatnya. Lanskap ekonomi juga berubah, banyak yang sampaikan daya beli turun, setelah di cek detail, ada pergeseran offline ke online,” kata Jokowi saat berbicara di Graha Pena, Surabaya, Minggu (8/10/2017).

“Kayak toko, ada yang tutup nggak sadar kalau offline itu sudah kalah dengan online karena di sini lebih murah. Dua persen itu yang terdeteksi di Blibli.com, Mataharimall.com, Tapi yang jualan pribadi yang jutaan apa bisa dicek satu-satu? Makanan rumah tangga di Facebook dan Instagram apa bisa dipantau? nggak bisa,” ujarnya lagi.

Sementara itu di sektor Media, Presiden memprediksi akan terjadi pergeseran dalam 5 hingga 15 tahun ke depan. Saat ini saja, menurutnya, generasi milenial sudah mengakses media secara online.

“TV pun menurut saya juga akan sama. Orang akan larinya ke Netflix, mau buka apa lihat videonya,” ujar dia di gedung milik Grup Jawa Pos itu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta kepada  awak media untuk turut aktif memberikan narasi publik yang temanya kreatifitas, optimisme, dan inovasi.

“Bagaimana tumbuhkan optimisme publik, juga pemberitaan yang informatif tapi mendorong tumbuhnya mindset baru untuk tumbuh kembang inovasi yang ada,” tukasnya.

Menurut presiden, salah satu persiapan yang dapat dilakukan adalah dengan terus berinovasi, sesuai dengan peraturan yang ada. Meski banyaknya peraturan tersebut dinilai Jokowi bisa menghambat proses inovasi tersebut.

Presiden menambahkan peraturan yang ada saat ini hanya berorientasi pada prosedur dan bukan hasil.

“Tapi negara kita kebanyakan regulasi UU, Perpres, Perda, Pergub. Kita hitung pernah 42 ribu aturan. Repotnya aturan itu menjerat diri sendiri, Saya maunya cepat lari. Tapi Pak itu enggak boleh ada Perpres, UU. Terus larinya kapan?,” jelas Jokowi.

“Yang namanya inovasi bisa gagal, bisa berhasil, begitu gagal disalahkan. Siapa yang mau coba kalau gagal disalahkan? Tapi aturan kita ya seperti itu tadi,” sambungnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain pendiri Jawa Pos Grup Dahlan Iskan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI