100 Pejuang ISIS Eropa Siap "Diadili"

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 08 Oktober 2017 | 13:50 WIB
100 Pejuang ISIS Eropa Siap "Diadili"
Masjid di Mosul Irak dihancurkan ISIS. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 100 pejuang Isis Eropa akan diadili di Irak, dengan sebagian besar menghadapi hukuman mati, kata duta besar untuk Belgia.

Jawad al-Chlaihawi mengatakan bahwa orang-orang Belgia termasuk di antara mereka yang ditahan, bersama dengan para pejihad dari Rusia, Chechnya dan Asia Tengah. Pejuang dari seluruh dunia yang bergabung dengan Isis untuk menjadi pejuang ketika kelompok tersebut membentuk apa yang disebut kekhalifahan di Irak dan Suriah pada tahun 2014.

Pejuang Inggris, termasuk Mohammed Emwazi yang terkenal, juga dikenal sebagai 'Jihadi John', termasuk di antara mereka. Dia diyakini tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Raqqa, Suriah pada 2015.

Chlaihawi mengatakan kepada RTPF Belgia bahwa ada sekitar 1.400 anggota keluarga pejuang asing yang diduga anggota Isis, termasuk anak-anak, ditahan di dekat Mosul.

Baca Juga: Serangan Udara Rusia Tewaskan 120 Militan ISIS

Banyak yang dilaporkan berasal dari Turki dan bekas negara Soviet di Asia Tengah. Namun, ada juga yang diyakini sebagai orang Prancis dan Jerman di antara mereka. Tidak jelas apa yang akan terjadi pada keluarga dan anak-anak anggota Isis.

"Kami menahan keluarga Daesh [Isis] di bawah langkah-langkah keamanan yang ketat dan menunggu perintah pemerintah mengenai bagaimana cara menangani mereka," kata Kolonel Angkatan Darat Ahmed al-Taie dikutip Independent dari Reuters.

"Kami memperlakukan mereka dengan baik. Mereka adalah keluarga penjahat tangguh yang membunuh orang tak berdosa dengan darah dingin, tapi saat kami menginterogasi mereka, kami menemukan bahwa hampir semuanya disesatkan oleh propaganda Daesh yang jahat," bebernya.

Chlaihawi mengatakan bahwa Irak bekerja dengan pemerintah Eropa untuk menentukan apa yang terjadi pada mereka. Pertarungan melawan Isis diyakini memasuki tahap penutupan di Irak dan Suriah.

Mosul, kubu urban terbesar kelompok ekstremis di negara tersebut, dibebaskan oleh pasukan Irak pada bulan Juli lalu. Namun, ribuan warga sipil tewas dalam pertempuran sembilan bulan tersebut.

Baca Juga: Ini Dia Jenderal Ahli Perang Penjaga Marawi dari ISIS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI