Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) untuk mahasiswa di berbagai universitas di seluruh Indonesia. Salah satunya pembangunan rusunawa di Kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung. Pembangunan rusunawa mahasiswa ini diharapkan mampu mendorong pemerataan dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
“Kementerian PUPR mendapat tugas membangun rumah sewa dalam rangka memfasilitasi mahasiswa yang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi. Rusunawa mahasiswa juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, di sela-sela Peresmian Rusunawa Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung, Jumat (6/10/2017).
Syarif menjelaskan, banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota, khususnya di ITERA yang membutuhkan hunian yang layak. Selain itu, dengan tinggal di rusunawa, para mahasiswa pun bisa belajar bagaimana hidup di hunian vertikal, mengingat keberadaan lahan untuk pembangunan rumah tapak semakin berkurang.
Kementerian PUPR, melalui Satuan Kerja Penyediaan Rusun Strategis Direktorat Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan, imbuh Syarif, saat ini telah membangun dua unit rusunawa mahasiswa di ITERA, dengan spesifikasi tipe 24, lima lantai sebanyak 104 unit , dan memiliki luas bangunan 64 x 12,75 meter, dengan tinggi bangunan 23,5 m. Kementerian PUPR pun kembali memberikan bantuan satu blok rusunawa bagi ITERA yang sedang berulang tahun ketiga tahun ini.
“ITERA hari ini berulang tahun yang ketiga, sehingga membutuhkan percepatan dalam rangka pemerataan pendidikan. Dua rusun yang telah dibangun sudah digunakan, masing-masing untuk mahasiswa putra dan putri. Jika satu unit rusun dapat menampung tiga mahasiswa, maka tiap rusun diperkirakan dapat menampung lebih dari 300 mahasiswa,” terangnya.
Beberapa kuntungan yang dapat diperoleh mahasiswa yang memilih tinggal di rusunawa di Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan ini, imbuh Syarif, adalah biaya sewa yang murah. Biaya sewa kos-kosan di sekitar kampus ITERA saat ini sekitar Rp 500 ribu-Rp 600 ribu per kamar, sedangkan biaya sewa di Rusunawa ITERA dipatok hanya Rp 150 ribu saja.
“Biaya sewa yang harus dibayar mahasiswa untuk tinggal di rusunawa ini jauh lebih murah dibandingkan harga sewa kos-kosan di sekitar kampus. Kami berharap, pihak kampus sebagai pengelola rusunawa bisa memprioritaskan mahasiswa kurang mampu, yang berasal dari luar kota Lampung dan memiliki prestasi akademik yang baik, sehingga membantu mereka dari aspek ekonomi,” harapnya.
Dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ketiga 2017, yang dilaksanakan di Aula Gedung LPPM Kampus ITERA, selain mendapatkan bantuan rusunawa, ITERA juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para pejabat dan pimpinan di Indonesia. Rektor ITERA, Prof Ir. Ofyar Z Tamin,M.Sc, Ph.D menyatakan, penghargaan tersebut diberikan kepada sejumlah pihak yang telah berjasa dan memberikan kontribusi pada pembangunan ITERA.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan terimakasih kami kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi nyata pada pembangunan di kampus ITERA Lampung,” tandasnya.
Berikut daftar penghargaan dari ITERA :
ITERA ADI KARSA UTAMA diberikan kepada :
1. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
2. Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak.
3. Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
ITERA ADI KARSA MADYA diberikan kepada :
1. Dr. Ir. H. Syarif Burhanuddin, M.Eng
2. Ir. Sri Hartoyo, Dipl.SE, ME
3. Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto, M.Sc
4. Ir. Imam Santoso, M.Sc
5. Prof. Ainun Na’im, Ph.D
6. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng
7. Ir. Sutono, MM.
(**Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dan Suara.com)