Biar Lebih Cepat, Australia Bikin Pangkalan Data Foto Teroris

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 06 Oktober 2017 | 05:25 WIB
Biar Lebih Cepat, Australia Bikin Pangkalan Data Foto Teroris
Presiden Joko Widodo bersama PM Australia Malcolm Turnbull. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Australia akan membuat pangkalan data foto nasional menggunakan catatan identifikasi yang dimiliki otoritas negara untuk mengidentifikasi tersangka teror. Hal ini dikemukakan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, saat menyinggung masalah privasi dalam kelompok hak asasi manusia.

Turnbull mengatakan, pangkalan data tersebut dimaksudkan untuk mempercepat proses identifikasi tersangka teror potensial, menggantikan sistem yang bisa memakan waktu hingga seminggu.

"Cara tersebut tidak memerlukan tujuh hari untuk bisa memverifikasi identitas seseorang atau mencocokkan foto seseorang yang sedang dalam daftar pencarian orang," demikian Turnbull kepada wartawan di Canberra.

"Hal tersebut harus dilakukan dengan mulus dan dalam waktu nyata," katanya.

Baca Juga: Australia Minta Indonesia Gratiskan Bea Masuk Sapi Bakalan

Pangkalan data biometrik tersebut mengakhiri ketidakmungkinan akan pendeteksian para tersangka dalam waktu nyata dengan memindai banyak orang. Sistem yang digunakan serupa dengan dengan yang ada di Cina.

Turnbull mengatakan bahwa sistem tersebut tidak akan terhubung ke jaringan televisi sirkuit tertutup yang ada di Australia, mengurangi kekhawatiran bahwa pihak berwenang berusaha menciptakan sistem deteksi otomatis.

Australia, sekutu Amerika Serikat, sedang dalam siaga tinggi setelah serangkaian "aksi serangan tunggal" dalam beberapa tahun terakhir. negara ini juga dalam keadaan siaga terhadap puluhan orang radikal yang kembali setelah berperang bersama ISIS dan kelompok ekstremis lainnya di Suriah dan Irak. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI