Suara.com - Dorsa Derakhshani, gadis berusia 19 tahun yang sudah menyandang gelar grandmaster catur Iran, membelot ke Amerika Serikat setelah mengetahui dirinya dilarang bermain untuk negerinya lantaran menolak memakai jilbab.
Dorsa, seperti diberitakan New York Times, Selasa (3/10/2017), bergabung dengan federasi catur AS pada September 2017, setelah mengetahui adanya larangan tersebut.
Bahkan, nama gadis itu sudah tercatat di laman daring Fédération Internationale des Échecs, atau World Chess Federation Cabang AS. Dengan demikian, ia berhak mewaliki AS di ajang federasi dunia.
Kekinian, Dorsa bergabung dengan tim Universitas Saint Louis di bawah pengawasan pelatih Alejandro Ramirez.
Baca Juga: Bayar Utang Resepsi Nikah, Satpam Bobol Brangkas Toko
“Dia dilarang pemerintah Iran untuk berlaga di kompetisi internasional. Agar bisa berlaga, dia perlu persetujuan federasi tertentu sehingga ia pindah ke AS. Bagi kami itu tak masalah,” tutur Ramirez.
Dorsa sejak Februari 2017 sebenarnya sudah dipastikan tak bakal dipanggil memperkuat timnas catur negeri para Mullah.
Bahkan, ia juga dilarang mengatasnamakan wakil Iran dalam setiap kompetisi yang ingin diikutinya secara individual.
Padahal, Dorsa adalah satu dari banyak atlet berbakat Iran. Gadis itu meraih gelar master internasional dan grandmaster wanita sejak tahun 2016. Dorsa yang dibesarkan di Teheren, memang tak lagi berdomisili di Iran tapi di Barcelona.
Larangan keras tersebut diumumkan Ketua Federasi Atlet Catur Iran Mehrdad Pahlenvanzadeh. Alasan pelarangan itu cukup kontroversial.
Baca Juga: Eks Tentara Merah Uni Soviet Ngaku Titisan Yesus
”Dia menolak memakai jilbab saat bertanding dalam turnamen Tradewise Gibraltar Chess Festival 2017. Itu sangat fatal, dan kami tak bisa menoleransi hal tersebut,” tegas Mehrdad, seperti dilansir Rusia Today, 22 Februari 2017.