Perjuangan Jenderal Soedirman Ditampilkan Cucunya di HUT TNI

Kamis, 05 Oktober 2017 | 11:25 WIB
Perjuangan Jenderal Soedirman Ditampilkan Cucunya di HUT TNI
Warga tampak mulai memadati acara peringatan HUT TNI ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017). [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cucu Jenderal Besar Soedirman, Danang Priambodo Soedirman, berperan sebagai Jenderal Soedirman dalam pagelaran drama kolosal saat upacara HUT ke 72 TNI di Dermaga PT. Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

Danang berperan sebagai Jenderal Soedirman saat bergerilya melawan Belanda pada pertengahan Desember 1948 di Yogyakarta. Ketika itu, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta.

Saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di Keraton Sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya.

Pada awalnya, mereka diikuti oleh pasukan Belanda. Namun, Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara.

Pasukan Belanda tak mampu mengenai wajah Soedirman. Bahkan, salah satu prajurit terheran-heran pasukan Belanda tidak mengenali Soedirman, meski sudah ada di depan mata.

Salah satu prajuritnya pun menanyakan jimat apa yang dimiliki Soedirman. Soedirman menjawab, "Saya punya tiga jimat. Jimat pertama, Saya tidak pernah lepas dari bersuci; kedua, saya selalu shalat tepat waktu; ketiga saya setiap bertindak selalu ikhlas untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi, golongan maupun partai".

Dalam drama tersebut, TNI juga menggunakan pesawat EMB-314 Super Tucano yang seakan membombardir pasukan gerilya Sudirman.

Danang mengatakan bahwa kakeknya menitipkan negara Indonesia ini agar terus dijaga oleh segenap lapisan masyarakat.

"TNI bukan suatu golongan, bukan di atas rakyat juga. TNI harus tetap setia untuk keselamatan negara. Jangan sekali-kali tentara menyalahi janjinya untuk menjadi pengkhianat," kata Danang menirukan kata-kata sang kakek, dikutip dari Antara.

Jenderal Soedirman mengatakan bahwa pahlawan sebenarnya bukan dirinya, melainkan rakyat. "Tanpa rakyat, TNI bukan siapa-siapa," ujar Danang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI