Menaker: Tantangan Kerja Makin Dinamis, Calon Pekerja harus Siap

Kamis, 05 Oktober 2017 | 11:00 WIB
Menaker: Tantangan Kerja Makin Dinamis, Calon Pekerja harus Siap
Menaker, M Hanif Dhakiri di hadapan 1000 siswa Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) di Bekasi, Rabu, (4 /10/2017). (Sumber: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di era teknologi digital, tantangan ketenagakerjaan makin dinamis dan fleksibel, baik dari sisi sistem bekerja maupun cara bekerja. Hal ini memerlukan pemahaman lebih dini dari para calon angkatan kerja.

Hal tersebut telah disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri kepada pelajar dan mahasiswa, dalam beberapa kesempatan.

Pada Rabu, 4 Oktober 2017, sosialisasi serupa juga disampaikan Menteri Hanif di hadapan 1000 siswa Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) di Bekasi, di SMK Merah Putih, Pondok Kecapi, Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat.  

Kepada para siswa, Hanif minta kepada siswa yang nantinya menjadi calon angkatan kerja untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan lapangan kerja, memiliki pemahaman tentang hubungan industrial, agar mampu bersaing dalam pasar.

"Para siswa harus memahami munculnya jenis pekerjaan baru berbasis teknologi, pasar kerja yang kian kompetitif, juga tantangan kerja yang dinamis dan fleksibel. Dengan demikian, kelak saat memasuki dunia kerja, sudah siap," katanya.

Hanif juga mengingatkan, saat ini Indonesia telah memasuki perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN dan menyambut bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih dominan dari penduduk tidak produktif.  Dua hal tersebut menjadikan persaingan kerja semakin kompetitif.

"Hal ini harus dipahami sejak dini, sehingga kelak saat memasuki dunia kerja tidak kaget," lanjutnya.

Menaker juga meminta kepada para siswa untuk memiliki daya saing unggul, dengan kompetensi atau keahlian di atas standar. Dengan kompetensi di atas standar, pasti mereka akan memenangkan persaingan.

Kompetensi yang standar saja tidak menjamin menang, apalagi di bawah standar.  Hal lain yang tak kalah penting adalah softskill yang terkait dengan pembentukan karakter, disiplin, etos kerja, dan nasionalisme kerja kita sebagai bangsa.

Meski demikian, menurut Menaker, siswa tidak perlu takut dengan perkembangan teknologi informasi dan persaingan. Sebaliknya, mereka harus siap diri menghadapi perkembangan teknologi informasi agar daya saing semakin baik.

Pemerintah, dalam hal ini akan terus memastikan agar relevansi pendidikan dan pelatihan kerja  dengan dunia kerja semakin baik, sehingga lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha.

Hadir mendampingi Hanif antara lain, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI)Jaminan Sosial (Jamsos) Kemnaker, Haiyani Rumondang, Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industri (KKHI) Kemnaker, Aswansyah, Ketua Yayasan Pendidikan Al Falah, Ustad Syamsuri, dan sekitar 1000 siswa yang berasal dari 10 SMK di wilayah Bekasi.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI