Mau Merdeka, Polisi Patahkan Jari dan Cabuli Perempuan Barcelona

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 04 Oktober 2017 | 20:14 WIB
Mau Merdeka, Polisi Patahkan Jari dan Cabuli Perempuan Barcelona
Mahasiswi bernama Marta Torrecilla menjadi korban polisi Spanyol. Jari-jari tangannya dipatahkan satu persatu dan bagian intimnya diremas. [Dialymail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi brutal aparat kepolisian Spanyol kepada warga Catalonia saat menggelar referendum kemerdekaan, Minggu (1/10) akhir pekan lalu, mulai terungkap.

Ada Colau, Wali Kota Barcelona—salah satu daerah di Catalonia—mengungkapkan polisi Spanyol tak hanya memukuli dan menembakkan peluru karet ke warga, tapi juga melecehkan kaum perempuan secara seksual.

"Kami sudah menerima banyak laporan dari kaum perempuan bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual saat referendum. Kami akan menuntut polisi Spanyol atas hal ini," kata Ada Colau seperti dilansir dari Telesurtv.net, Rabu (4/10/2017).

Baca Juga: Jokowi Lupa Kirim Uang, Kaesang di Rantau Makan 2 Kali Sehari

Colau mengungkapkan, salah satu kasus pelecehan seksual yang terekam kamera terjadi di Sekolah tinggi Pau Claris, daerah Barceloneta.

"Seorang mahasiswi bernama Marta Torrecilla menjadi korban polisi Spanyol. Mereka mematahkan jari Marta satu per satu. Mereka juga meremas payudara dan bagian intimnya dan diseret," tutur Colau.

Kawasan polisi Spanyol yang menyerbu di kampus itu tertawa menyaksikan aksi rekannya melecehkan Marta.

Untuk diketahui, sedikitnya 840 warga Catalonia menjadi korban serbuan polisi Spanyol saat referendum kemerdekaan dilangsungkan.

Baca Juga: Pansus KPK Ketemu Tito: Materi Tertutup, Tak Bisa Disampaikan

Sementara referendum itu sendiri menghasilkan 90,9 persen warga menginginkan kemerdekaan. Karenanya, Presiden Catalonia Carles Puigdemont memastikan bakal mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol pada sepekan ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI