Setiap Selasa, Seluruh Masjid Jerman Buka Pintu untuk Nonmuslim

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 04 Oktober 2017 | 13:03 WIB
Setiap Selasa, Seluruh Masjid Jerman Buka Pintu untuk Nonmuslim
Ilustrasi masjid. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seluruh masjid yang berada di Jerman membukakan pintu untuk seluruh umat nonmuslim setiap hari Selasa.

Dengan begitu, seperti diberitakan Anadolu Agency, umat nonmuslim Jerman bisa mendapat penjelasan mengenai mitos, desas-desus, maupun stereotipe tentang Islam yang selama ini cenderung negatif.

Kegiatan bertajuk “Open Mosque Day” tersebut diorganisasikan oleh Asosiasi Islam Jerman sejak tahun 1997. Sebanyak 900 masjid di seluruh Jerman mengikuti acara rutin tersebut.

Baca Juga: Barcelona Bakal Proklamasikan Kemerdekaan dalam Hitungan Hari

Dr. Zekeriya Altug, pegiat Persatuan Turki-Islam untuk Urusan Agama (DITIB)—salah satu kelompok Muslim terbesar di Jerman—mengatakan warga negeri itu semakin menunjukkan antusiasme tinggi terhadap acara tersebut.

“Sedikitnya 100 ribu warga nonmuslim selalu mendatangi masjid-masjid kami untuk melihat-lihat, berdialog, bertanya mengenai mitos-mitos, ataupun terorisme, setiap ‘Open Mosque Day’,” tutur Zekeriya ketika memandu Anadolu Agency dalam tur ke Masjid Utama Cologne, Selasa (3/10/2017).

Dengan membuka pintu-pintu masjid kepada publik, Zekeriya menuturkan umat Muslim Jerman ingin menunjukkan bahwa Islam di Jerman selalu beraktivitas secara transparan.

“Melalui kegiatan itu juga menunjukkan kami membuka pintu untuk dialog, dan kami juga bagian dari masyarakat,”

Ia mengakui, fenomena Islamopobia yang melanda Jerman dan banyak negara Eropa lainnya dikarenakan umat Muslim dan masjid-masjid terlalu tertutup untuk nonmuslim.

Baca Juga: Ini 5 Provinsi di Indonesia yang Pasokan Listriknya Belum Memadai

“Ketika publik sedikit mengetahui tentang sesuatu, maka mereka mulai waspada dan takut terhadap sesuatu itu. Selanjutnya, rasa takut itu bisa dieksploitasi oleh pihak-pihak yang berniat buruk. Dengan lebih transparan, menjalin dialog dan komunikasi bisa menjadi antidotenya,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI