Keluarga KH Hasyim Asy'ari Angkat Bicara Soal Poster KAMMI

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 04 Oktober 2017 | 00:24 WIB
Keluarga KH Hasyim Asy'ari Angkat Bicara Soal Poster KAMMI
Seorang Banser melintas di samping lukisan KH Hasyim Asy'ari di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Minggu (21/12). [Antara/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari, yang juga pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU), menyikapi atas poster yang dibuat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Ulul Albab UIN Maliki Malang. Mereka menilai isinya justru mengajak perpecahan bangsa.

KH Agus M Zaki Hadzik, salah seorang cucu Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari, memberikan peringatan serta keberatan pada KAMMI atas poster yang telah dibuat dan beredar tersebut.

Ia meminta agar tidak menggunakan "Dawuh" atau pesan Mbah Hasyim untuk kepentingan permusuhan. Apalagi menggunakan kata perang (kata "Perang" ditebalkan dalam pesan tersebut), sebab dapat menimbulkan perpecahan bangsa Indonesia.

"Jangan menggunakan 'Dawuhnya' Kiai Hasyim untuk mengajak 'Perang' yang bisa berakhir dengan perpecahan bangsa Indonesia. Karena beliau juga ikut berjuang membangun bangsa Indonesia," kata Gus Zaki, dalam rilisnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari

Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng KH Agus Fahmi Amrulloh Hadzik (Gus Fahmi) juga menyayangkan adanya poster yang beredar tersebut. Ia menilai, pemahaman aktivis KAMMI soal jihad sangat pendek, hanya mengacu pada "Perang" saja.

Padahal, jihad yang dimaksud Mbah Hasyim dalam kitab al-Mawaidz halaman 33 itu, bermakna "Menolak".

"Mereka tahu bahwa 'Dawuh' Mbah Hasyim banyak diikuti warga NU. Karena itu, sering mereka kutip dengan diselewengkan maknanya," ujar Gus Fahmi, yang mewakili keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Gus Fahmi juga mengatakan, diduga poster itu sengaja dibuat, salah satunya untuk menggaet kader-kader dari Nahdlatul Ulama (NU). Pencatutan nama Mbah Hasyim juga diduga hanya sebagai upaya dan propaganda semata.

"Bisa jadi (pencatutan dawuh Mbah Hasyim itu) untuk propaganda mereka. Terutama terhadap kawula muda NU," ungkap kiai yang juga guru Bahasa Inggris tersebut.

Baca Juga: Menteri Agama Bantah Ada Simbol Salib di Masjid Hasyim Asy'ari

Gus Fahmi juga mengkritik KAMMI yang sebenarnya mempunyai latar belakang berbeda dengan kalangan NU. Menilik sejarahnya, KAMMI didirikan oleh aktivis Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) pada 29 Maret 1998.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI