Suara.com kemudian menanyakan keberadaan perusahaan tersebut kepada pihak keamanan yang berjaga. Sang penjaga keamanan yang tidak mau disebutkan namanya itu mengakui kalau perusahaan PT. Mustika Dutamas memang berada di gedung tersebut.
"Tapi kita sebagai keamanan gedung diminta untuk tidak memperbolehkan wartawan masuk. Karena takut menganggu tenant-tenant yang lain," kata penjaga keamanan berambut cepak itu.
Sedikitnya ada empat perushaan yang menyewa tempat di gedung tersebut. Salah satunya adalah perusahaan Ibadah Haji dan Umroh. Namun, ia tidak mau merinci di mana posisi perusahaan Ibadah Haji dan Umroh yang dia maksud, termasuk kantor PT. Mustika Dutamas.
"Sejak tadi pagi memang sudah banyak wartawan yang datang. Tapi karena permintaan tenant yang tidak memperbolehkan itulah, jadi kami hanya menjalankannya," ujar dia.
Senjata yang didatangkan menggunakan pesawat carter Antonov AN-12 TB milik maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024 ditahan di area kargo Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (29/9/2017) malam. Sebab, senjata itu dianggap belum mendapatkan izin dari Bais TNI.
Irjen Setyo mengatakan, senjata itu merupakan milik Korps Brimob Polri secara sah. Kata dia, Brimob sudah memberitahu dan meminta izin kepada Bais. Dia menerangkan, setelah barang dikirim, nanti akan dicek oleh Bais, kalau tidak sesuai maka bisa diekspor kembali.
Setyo juga mengatakan, pengadaan senjata seperti ini bukan kali pertama. Terakhir, kepolisian melakukan proyek pengadaan senjata pada tahun 2016. Namun, saat senjata itu datang, tidak ditemukan adanya masalah.