Kemnaker Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Pelatihan Barista

Selasa, 03 Oktober 2017 | 09:30 WIB
Kemnaker Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Pelatihan Barista
Pelatihan barista yang diselenggarakan Kemnaker melalui Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK). (Sumber: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa bulan yang lalu, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Indonesia, yang merupakan negara penghasil kopi terbesar ke-4 dunia, lebih mengoptimalkan pemanfaatan kopi mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari sektor pertanian hingga kedai, dan kafe kopi.

Pernyataan senada kembali disampaikan presiden dalam diskusi dengan petani kopi, pemilik merek kopi lokal, dan maniak kopi, di Istana Presiden, di Bogor, Jawa Barat, bertepatan dengan hari kopi sedunia, 1 Oktober 2017. Salah satu perintah presiden dalam kesempatan tersebut adalah memperbanyak pelatihan untuk barista.

Terkait dengan hal tersebut, Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) mengadakan pelatihan barista di beberapa kota. Salah satunya di Yogyakarta, bekerja sama Ikatan Keluarga Alumni Sunan Kalijaga Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (IKA SUKA FISHUM).  

Sebanyak 40 alumni kampus tersebut mengikuti pelatihan barista pada 2-5 Oktober 2017.

Ketua Umum IKA SUKA FISHUM, Nur Faizin, mengatakan, selain sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, pelatihan ini  dianggap sangat penting, karena pengetahuan masyarakat terkait peluang menjadi barista masih minim.

"Padahal potensi industri kopi di Indonesia sangat besar. Pelatihan barista diharapkan dapat merangsang jiwa berwirausaha negerasi muda," ujarnya.

Pelatihan barista juga senafas dengan kecenderungan generasi muda saat ini yang dituntut produktif dan inovatif. Para peserta dapat menjadi barista atau menggeluti usaha lain terkait industri kopi.

Sementara itu, perwakilan dari BBPPK dan PKK,  Purwanto, menyatakan, industri kopi telah berkembang sedemikian pesat di Indonesia. Bisnis kedai dan kafe kopi menjamur, tapi belum diimbangi ketersediaan barista.

"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan bekal dasar menjadi barista, yang diharapkan mampu memperluas kesempatan dan perluasan kerja," kata Purwanto.

Pelatihan intensif selama empat hari dengan banyak materi praktik ini diharapkan bisa dikuasai para peserta. Mereka diharapkan dapat menguasai dasar-dasar pengetahuan tentang kopi, mulai dari sejarah, jenis kopi, dan peluang usahanya. Mereka juga dibekali dengan teknik-teknik menyeduh kopi, mulai dari cupping, manual brew, espresso based, cappuccino, dan latte art.

Purwanto menjelaskan, saat ini, BBPPK dan PKK Kemnaker bekerja sama dengan Badan Nasional Standarisasi Profesi dan organisasi barista tengah menyusun modul standardisasi profesi untuk barista. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesi barista.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI