Suara.com - Kereta api yang sedang melakukan perjalanan dari Shepperton ke Waterloo, salah satu jalur komuter tersibuk di London, tiba-tiba ricuh. Penumpang panik memaksa keluar dari kereta.
Hal ini terjadi setelah seorang lelaki membaca bagian dari Alkitab, saat kereta tepat berada di luar Wimbledon sekitar waktu 8.30 pagi waktu setempat.
Kepanikan terjadi setelah lelaki itu mulai membaca ungkapan seperti 'kematian bukanlah akhir'. Para penumpang menjadi takut dan mulai berusaha keluar dari kereta secepat mungkin.
Penumpang terpaksa membuka pintu dan dengan panik melompat ke jalur, jalur kereta api terputus.
Baca Juga: Tulisan Tersembunyi Ditemukan di Lembaran Alkitab Pertama Inggris
Ian, yang sedang berada di kereta api, men-tweet bahwa pembacaan Alkitab orang tersebut menyebabkan 'ketertarikan' dan 'keributan'.
Dia mengatakan bahwa seseorang meminta orang tersebut untuk berhenti berbicara 'karena dia menakut-nakuti orang', setelah itu 'orang itu berhenti dan berdiri di sana dengan kepala tertunduk'.
Penumpang lain memuji seorang penjaga, yang tampaknya menangani situasi dengan 'belas kasihan, pengekangan dan keberanian'.
Juru bicara Rail Network mengatakan, penumpang mengevakuasi diri dari sebuah kereta api dan sampai ke jalur di Wimbledon.
"Polisi Transportasi Inggris sedang menyelidiki dan tidak ada korban pada penumpang atau staf. Hal ini telah menyebabkan penundaan yang signifikan terhadap layanan di dalam dan di luar Waterloo yang akan berlanjut sepanjang pagi. Kegagalan sinyal di Waterloo juga menyebabkan beberapa gangguan pada kereta api - ini diselesaikan pada 08.15," ujarnya.
Baca Juga: Muat Perintah "Berzinahlah", Alkitab Para Pendosa ini Dilelang
"Kami dipanggil pada pukul 8.31 pagi hari ini ke Wimbledon setelah laporan adanya gangguan pada sebuah kereta api ke Waterloo. Penumpang mengungsi ke jalur. BTP hadir dan sedang melakukan penyelidikan saat ini. Tidak ada yang terluka dan tidak ada penangkapan yang dilakukan," kata juru bicara tersebut. [Metro]